"Kamu nggak usah berpakaian malam ini akan lebih bagus, Sayang."
Kalimat yang barusan didengar Tika berhasil membuatnya terlonjak kaget hingga handuknya terlepas dari badannya. Dua bukit kembar yang begitu kenyal sangat menantang di hadapan Gunawan. Gunawan tak mau membuang kesempatan yang ada. Dia berjalan perlahan mendekati sang istri yang masih berdiri bak patung dan tidak menyadari kalau kini badannya polos tan[a handuk yang menutupi keindahan tubuhnya.
"Seksi sayang," bisik Gunawan yang kini sudah berdiri di depan Tika.
Dia langsung menarik tubuh Tika hingga menempal pada dadanya. Tika ingin merekatkan handuk dan dia baru sadar kalau handuknya sudah jatuh ke lantai.
"Boleh aku menciummu, sayang."
Suara Gunawan begitu lembut hingga terpaan napas yang begitu hangat membuat Tika merasakan sensi yang membuat badannya merinding. Tika bergidik. Namun, matanya menutup seolah menjadi jawaban kalau dia mengijinkan Gunawan menciumnya.
