"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Ikhsan yang juga diikuti Rini sebelum mobil bergerak meninggalkan halaman rumah. Kali ini Yayuk ikut serta bersama Rini.
Setidaknya Rini perlu saksi yang menguatkan pernyataan bahwa Gilang anaknya. Hal tersebut menjadi alasan Yayuk merayu Rini agar boleh ikut bersama mereka. Selama ini Rini tidak pernah mengizinkan Yayuk untuk ikut serta saat mereka mengunjungi Gilang meskipun melihatnya dari jarak jauh.
Jalanan tampak ramai sore ini. Kota Indramayu sudah sangat berbeda jauh. Kini hamparan sawah yang terbentang di sisi kanan dan kiri jalan sudah mengikis. Berubah menjadi bangunan perumahan, sekolah, toko dan bangunan lainnya. Kota Mangganya tidak sejuk dulu, sepanjang jalan sudah dipenuhi aneka bangunan. Bukan lagi pepohonan rindang serta hamparan sawah yang hijau.
"Rumahnya dimana Rin?" tanya Yayuk yang duduk di belakang Rini, memangku Gendis yang sedang memainkan boneka ular yang biasanya diletakkan di dashboard mobil sebagai hiasan.