Deg.
Suara berat dari seorang pria yang begitu Rini hapal di luar kepala. Rini menengok, menatap Ikhsan yang sedang memperhatikannya. Dia bingung akan berucap apa lagi. Dia menyerahkan ponselnya pada Ikhsan. Namun Ikhsan memberi kode pada Rini agar melanjutkan meladeni si penelepon yang sudah membuat Ikhsan terlanjur penasaran.
"Iya saya Rini Anggraini ada yang bisa saya bantu," tanya Rini berpura-pura tidak mengenali suara yang tadi menyebutkan namanya secara lengkap.
"Rini."
Rini mengangkat alisnya menatap Ikhsan, mendengar suara diseberang begitu berat menyebutkan namanya.
"Iya, ada perlu apa dengan istri saya, dari tadi telepon saya angkat diam saja," semprot Ikhsan yang sudah kesal dengan si penelepon.
Tut Tut Tut.