Arsy Wiguna berjalan keluar dari bangsal dan memandang Raka Dinata dan Fernan yang menunggunya di luar.
Mereka berdua sedang mengobrol disana. Melihat mereka tersenyum seperti itu, dia mau tidak mau memikirkan senyuman di wajah Ellys Nalendra ketika dia baru saja masuk.
Dia tidak tahu bagaimana mengatakan senyuman itu, tapi senyumannya terlihat lebih baik daripada saat dia menghadapi dirinya sendiri.
Senyuman itu pasti datang dari hati.
Wanita ini, hanya bisa tersenyum begitu bahagia kepada orang lain, bukankah dia akan tersenyum seperti itu saat menghadapi dirinya sendiri?
Di matanya, orang macam apa dia?
Tiba-tiba, Arsy Wiguna ingin kembali ke bangsal lagi dan menanyakan kepadanya apa yang dia pikirkan di hati Ellys Nalendra dan kesan seperti apa yang dia miliki di hatinya.
tapi...
Lupakan saja, dia tetap tidak bertanya, bahkan jika dia bertanya, dia tidak akan mendapatkan jawaban yang dia inginkan jauh di dalam hatinya.
