Tetapi otak yang semakin kacau tidak lagi berada di bawah kendalinya, Dia berjalan ke tempat tidur, dan orang di tempat tidur itu sepertinya merasakan sesuatu dan membuka matanya sedikit.
Jantung Arsy ditusuk dengan matanya yang mabuk, dia menelan ludahnya, jakunnya berjatuhan dengan gerakannya, dan orang itu juga membungkuk, ingin melihat apa yang Ellys maksudkan.
Melihat orang di depannya mendekat, Ellys tersenyum: "Hei ... kamu sangat tampan, sangat tampan ~"
"..."
"Hmm .. Apa aku sedang bermimpi? Ya, hanya dalam mimpi aku bisa melihat orang yang begitu tampan, hehe, bisakah aku memelukmu?"
"..."
Melihat orang itu tidak menanggapi, Ellys mengira dia telah setuju, dan mengulurkan tangannya untuk menarik orang itu ke bawah dan memeluk leher Arsy.
Aroma di antara rambut sepertinya mempercepat aliran darah, dan semua kewarasannya runtuh saat ini.
Mata Arsy memerah, dan suaranya yang serak berbisik, "Apakah kamu tahu apa yang kamu lakukan?"
