Ellys sudah memperhatikan sorot mata lelaki tua itu sekarang.
Tatapan itu seolah memberitahu Ellys bahwa Arsy tidak boleh diizinkan untuk mengetahui tentang masalah di antara mereka, dan hanya mereka berdua yang tahu tentang perjanjian itu.
Dalam lingkungan yang begitu rumit, Ellys hanya bisa tutup mulut.
Ellys membawa kedua anak itu pada lelaki tua di hadapannya saat ini dan berkata, "Sayangku, ini kakek tua yang ibu katakan, panggil dia kakek dan katakan salam."
"Hai, kakek. Nama saya Azkia, kakek. Ini saudara laki-laki saya, jangan khawatir, kami tidak akan pernah membuat masalah di sini, dan ibu akan berusaha membantu Anda untuk menjadi lebih baik."
Suara gadis kecil itu seperti suara mendiang ibu Arsy, hati lelaki tua itu melembut, dan air matanya hampir jatuh.
Dia memberi isyarat pada Ellys untuk membiarkan kedua anak itu datang ke orang tua itu.