Criss sudah sampai di kabupaten Kota Malang, ia tidak tau apa namanya hanya saja dia terus mengikuti kata kata yang diberikan oleh warga sekitar. Kini Criss sudah ada di depan rumah minimalis yang memiliki dua lantai sedikit kumuh dengan sampah sampah yang terletak tidak pada tempatnya.
Dokter Criss menyemprotkan tangan nya dengan handsinitizer karena dia merasa akan menyebabkan sakit nantinya. Udaranya berdebu sekali karena jalanan yang masih belum berbentuk Aspal melainkan masih berbentuk tanah yang kadang akan menjadi becek dan menjadi lumpur ketika hujan.
Rumah ini tampak sangat kosong sekali dari luar karena itulah Dokter Criss ragu ragu untuk masuk ke dalam nya dia takut jika nantinya dia akan membuat keluarga ini jadi tersinggung. Banyak sekali para tetangga yang menatap nya dengan wajah bingung dan seolah menuduh nya macam-macam.