Rich menatap lapar bendah berwarna merah muda yang bersih tanpa rambut itu. Kondisinya sangat kacau, basah dan sedikit bengkak akibat dirinya. Rosse yang di perhatikan intens seperti itu tidak bisa, gairahnya semakin menggila.
Rich menikmatinya, dia menyentuh daging kecil menggemaskan dengan tatapan lapar menusuk mata Rosse yang sayu. Rosse menggeleng lemah namun kakinya semakin lebar terbuka, mengundang tamu untuk mencicipinya.
"Lagi?" Rosse mendesah sambil meremas kuat payudaranya saat ibu jari Rich menekan kuat daging kecil miliknya yang menghasilkan cairan cinta beraroma khas."Aku menyukai aromamu. Manis dan menggairahkan, lebih nikmat dari anggur paling mahal sekalipun." Tatapan mereka terkunci satu sama lain. Rich melihat tangan Rosse bermain di payudaranya sendiri.
II "Malam ini aku ingin melihat kau melayani dirimu sendiri setelahnya kau melayaniku." Rosse menggeleng, antara menolak dan ingin merasakan hal itu.
Tubuhnya sungguh sialan.