Sudut Pandang Din
Poof!
Suara Din jatuh di atas tempat tidur. Din menutup matanya karena dia takut dia tidak sengaja akan menyakiti Nan dengan jatuh di atasnya. Dia mendengar Nan cekikikan dan dia membuka matanya. Dia mencubit pipinya karena dia melakukan hal yang berbahaya.
"Aduh!" Nan kesakitan.
"Apa lo tahu gue bisa secara gak sengaja nyakitin lo kalo kaya gini caranya?" tanya Din sambil menatap pacarnya dengan tajam.
Nan tersenyum aneh dengan pipinya yang ditarik oleh Din, "Hehe.. tapi, gue seneng banget ngeliat lo disini jadi itu insting, maaf yaaa!"
Din melepaskan cubitannya dan membelai pipinya dengan lembut di sampingnya. Din melihat sorot mata Nan dari dekat, Nan yang biasanya terlihat kuat di luar menjadi lembut dan cantik disampingnya, Din dengan tulus semakin jatuh cinta pada Nan dan dia memikirkannya. Kemudian, dia ingat alasan lain kenapa dia ada di sini.