Sudut Pandang Din, 04.45 pagi
Din membuka matanya dan melihat Nan tepat di sampingnya. Dia mengagumi wajah tidur Nan, lalu dia tersenyum dan menciumnya. Ciuman selamat pagi Din membangunkan Nan dari tidur lelapnya.
"Pagi," sapa Nan sambil membalas ciumannya.
"Pagi, sayang," jawab Din.
Nan terkekeh, "Ini masih pagi banget kan? Apa lo harus pergi sekarang?" dia melihat jam.
"Ah iya soal itu, gue lupa ngasih tau lo. Hari ini gue ada kerjaan dan harus berangkat sekitar jam 06.00 pagi," Din memasang wajah kecewa.
Sayang sekali Nan tidak bisa melihatnya sepanjang hari, tetapi Nan memeluknya dan berkata, "Kalau gitu, lo mandi sekarang gih!"
"Iya iya. Mau sarapan gak?"
"Mau dong!" jawab nan dengan riang.
Din bangun dari tempat tidur dan menuju ke kamar mandi. Setelah itu, dia pergi ke dapurnya untuk membuat sarapan untuk Nan dan memberitahu Nan untuk datang setelah dia selesai memasak. Sambil menyantap sarapan mereka, Din memasang wajah malas.
