"Gakyoung-a, apa kau mendengar perkataan nenek."
Gakyoung mengerjapkan kedua matanya ketika mendengar suara neneknya, gadis itu langsung menolehkan kepalanya pada sang nenek, "Ada apa nek."
"Rupanya kau tidak mendengar perkataan nenek tadi ya pantas saja kau diam. Tapi apakah ada yang sedang kau pikirkan, nenek lihat kau sedang banyak pikiran sekarang."
Insting seorang nenek itu sangat kuat sehingga dia tahu apa yang tengah cucunya itu pikirkan hanya lewa tatapan mata saja.
Gadis itu memutar tubuhnya menjadi berhadapan dengan neneknya yang tengah terbaring diatas tempat tidur, "Ahh tidak, aku sedang tidak memikirkan apapun. Oh iya tadi nenek mengatakan apa, maaf aku kurang mendengarnya tadi."
"Bolehkah nenek mengatakannya lagi." Pinta Gakyoung yang kini sudah duduk dipinggir kasur neneknya sembari memijit kaki neneknya yang terbungkus selimut tebal itu.
"Tadi siang ada lelaki tampan yang datang ke rumah."
