"Jimin memang sudah gila! Tega sekali dia mengunci Lea bersama seorang laki-laki asing dalam sebuah ruangan."
Perkataan Mark terdengar penuh dengan emosi, apa lelaki itu masih kesal dengan kejadian yang menimpa Lea beberapa waktu silam itu?
Atau kah Mark memiliki perasaan yang sama dengan Lea, jika tidak kenapa Mark terlihat kesal seperti itu padahal sekarang Lea baik-baik saja. Se peduli itukah Mark pada Lea?
Pertanyaan itu tiba-tiba terlintas di kepala Gakyoung ketika mendengar cerita Mark yang menolong Lea kala itu.
"Mark, sebelumnya kau pernah dekat dengan Lea ya?"
"Tidak." jawab lelaki itu cepat, "Aku hanya beberapa kali menolongnya saja-"
"Kau ingin menemui Lea ya?" potong Gakyoung, "Kelasnya di sekitar sini bukan?"
Mark menganggukkan kepalanya ragu, "H-hah? Darimana kau mengetahui bahwa kelas Lea ada disini?"