Pyung
Dor dor dor
Criiing
"...Awhsss."
Dokyoung yang sedang berbaring disofa sembari bermain game di ponselnya terjengkit kaget ketika sang nenek melempar sebuah kunci tepat diatas perutnya, "Nenek bisa meletakkanya di meja kenapa melemparkannya padaku." gerutu lelaki itu sembari meluck ponselnya dan menaruhnya pada meja.
"Kalau pekerjaaanmu hanya tidur-tiduran dan bermain game yang tidak penting, lebih baik kau pulang ke Seoul dan ikut ayah dan ibumu."
Mendengar perkataan sang nenek yang terdengar serius itu, Dokyoung langsung membawa tubuhnya menjadi setengah duduk lalu menatap neneknya yang sudah berdiri didepan sana dengan kedua tangannya yang dilipat didepan dada.
Sembari memainkan kunci motor yang baru saja dilempar oleh sang nenek, lelaki itu menekuk wajahnya, "Kenapa nenek marah-marah, biasanya nenek tidak peduli dengan semua yang aku lakukan. Nenek bahkan sampai tega mengusir aku."