Setelah bersin, tiba-tiba ponsel Su Wanwan berdering. Ia lupa untuk menyetel ponselnya ke mode hening, alhasil, kali ini ada lebih banyak orang yang menatapnya.
Su Wanwan buru-buru menjawab teleponnya, lalu dia menundukkan kepalanya dan berbicara dengan suara yang sangat pelan, "Ada apa?"
"Keluar."
"Hah?" Dia melihat ke luar pintu ruang baca.
Tidak ada orang.
Seolah dia tahu ke mana Su Wanwan mencarinya, pria di telepon langsung berkata dengan suara rendah, "Ke gerbang sekolah."
"Kamu mau apa?" Su Wanwan terkejut.
"Orang ini datang ke kampus di siang hari untuk mencariku?"
Su Wanwan teringat pesan wechat yang pria itu kirim sebelumnya, dia merasa seperti sedang menghadapi musuh bebuyutan, lalu dia buru-buru berkata, "Aku sedang belajar di ruang baca. Setelah itu aku akan makan siang, lalu aku juga akan membahas tentang pertunjukan dengan teman sekelasku, lalu pergi ke rapat klub."
"…. Sesibuk itu?"
"Tentu saja."