"Lihatlah! Masih ada kisah lainnya!" seru Oky.
"Aih... sampai kapan?"
"Kapan kita kembali? Aku kangen Ibu."
***
Cermin mimpi memutarkan kisahnya. Kali ini berbeda. Tentang seorang gadis yang agak berbeda.
Banyak orang merindukan kepulangan. Namun, tak sedikit pula yang lebih merindukan makna kepergian. Salah satunya gadis beransel biru itu. Ia duduk menekuri ujung sepatunya. Sepatu putih dengan hiasan tiga kupu-kupu biru yang sedikit basah. Agaknya, hujan sukses membuat setiap jalanan penuh dengan genangan. Tak jarang pula meninggalkan berbagai kecemasan.
"Ah... gimana kalau Ibu tahu? Tambah mendung lagi. Maaf, Nika. Aku jadi pergi terburu," gumamnya.
Dari jarak beberapa meter, seorang gadis berlari tergopoh memanggul tas di atas kepalanya. Lalu berteriak, "Hayya!! Kenapa nggak nungguin sih!"