"Memang semua yang pulang akan mendapatkan?" tukas Kala meraba bening matanya.
"Aku takkan lama. Kamu tadi udah tau 'kan? Kalaupun memang aku harus pergi, tujuanku tak lain harus melanjutkan studi. Aku harap kamu pun kelak juga menyusulku. Percayalah," Katanya lagi meyakinkan dan ragu. Ragu dan meyakinkan. Hingga jarak ragu dan yakin tak terukur bilang.
"Memang sejak kapan aku tak memercayaimu?" Kala berusaha menyejukkan mata Kala yang runtuh oleh air mata.
"La, udah, ya. Jangan nangis, ya. Tenang. Aku kan masih di sini," Niko menenangkan.
Seorang paruh baya mengantarkan dua mangkok bakso cuanki. Disusul dua gelas es jeruk.
"Nah, ini cuankinya udah dateng. Minum dulu es jeruknya, La. Kamu pasti haus."
Niko menyuguhkan es jeruk ke dekat Kala.
"Sstt, udah, ya. Senyum dong."
"Aku gak nangis ko," jawab Kala berusaha tetap ceria.
"Kok es jeruk? Kamu suka, Nik?