Cermin Kebebasan 2
POV Aksa, Nia, Oki, dan Ayya
Sebuah film kembali berputar di cermin itu. Membuat keempat sahabat itu kembali menyimaknya.
***
"Dika, lo dimana?"
"Heh! Dika! Temen-temen di sini pada nungguin!"
"Dik, lo dimana? Acara PLS tinggal beberapa hari lagi nih. Kita mesti rapat pemantapan."
Berbagai pesan whatsapp tak dibaca Dika. Wajahnya mematung. Ia masih duduk di ruang tengah. Entah apa yang sedang dipikirkannya. Segelas kopi yang dibuatkan Ibunya pun mendingin. Bukan hanya karena cuaca, waktu, tapi barangkali juga jemu. Bosan menanti Dika meminumnya.
"Dika, kok masih di rumah, Nak? Gak ke sekolah?"
"Eh, Iya, Bu. Nanti aja. Dika pengin di rumah dulu."
"Kamu kenapa, Nak?"
"Kopinya udah dingin? Gaenak?"
"Enggak, Bu. Nanti Dika juga minum."
"Bu, Dika boleh minta sesuatu?"
"Apa, Nak?"
"Mulai sekarang jangan panggil Dika lagi, ya. Panggil Raka aja. Aku lebih suka panggilan itu." Pintaku kelu.
"Kenapa sayang?" Ibunya terheran.