Tiga hari lalu ulang tahun Ibu. Nia tak memberi apapun sebagai hadiah untuknya. Sebab ia pun tak suka merayakannya. Bukan sebab halal haram yang dikatakan agama. Ibunya jarang sekali melarang dan memerintahkan sesuatu padanya, langsung menyebut "Ini haram! Itu halal!" Meskipun dengan begitu pun sah-sah saja. Namun ia berbeda. Ia selalu menuturkannya begitu ramah, lembut, dan bersahaja.
"Bu, Nia ijin pergi ke rumah temen dulu ya,"
"Mau ada apa, Nak?"
"Dia minta bantuan Nia ngerjain tugasnya."
"Kenapa nggak temennya aja yang kesini?"
"Kendarannya lagi mogok katanya. Gatega kalau suruh ngangkot. Biar Nia aja kesana. Sekalian main. Mumpung udah di sini."
"Kamu nggak ngurusin kuliah, tapi mau belajar ke rumah temen?"
"Kan kata Ibu kehidupan adalah tempat belajar yang sesungguhnya," ucap Nia seraya menirukan gaya Ibu saat mengucapkannya. Tersenyum lembut. Candanya.