Drttt ...
Smartphone Aksa bergetar. Panggilan telepon dari Bu Cindy.
"Halo, Bu?"
"Aksa... Ayya sama kamu? Kenapa florist sepi?"
"Maaf, Bu. Saya terpaksa pergi dulu dari sana."
"Ok. Pasti karena Kelana lagi kan?"
"Iya, Bu."
"Tolong... sekarang kabari saya kalian dimana? Biar saya jemput."
"Saya share alamatnya di Whatsapp, Bu."
"Ok. Saya tunggu. Jaga Ayya baik-baik di sana, ya."
Klik. Panggilan ditutup seketika. Raut wajah bertanya-tanya tersirat dari Ayya.
"Gimana, Mas? Bu Cindy sudah berkabar?"
"Iya, tadi Bu Cindy minta kita balik lagi ke sana."
"Lalu? Mas jawab apa?"
"Saya jawab kasih alamat rumah ini."
"Ndakpapa?"
"Lalu?"
"Aku kawatir sama Mas."
"Aku lebih kawatir sama kamu, Ay. Setidaknya kita sampaikan dulu sama Bu Cindy. Yaah? Kamu masih kuat kan?"
Ayya mengangguk. Matanya nampak sedikit sayu. Aksa mengajaknya ke teras rumah. Kembali mengeluarkan barang bawaan Ayya.