Andin tidak tahu bahwa salah satu pelayan di keluarganya telah mengambil keputusan. Setelah makan, dia naik ke atas dan beristirahat. Dia tersenyum melihat seprai bersih. Selalu ada beberapa orang lain yang melakukan pekerjaan dengan baik, kalau tidak, dia pasti akan marah-marah lagi.
***
Dika mendapatkan apa yang dia inginkan keesokan paginya, dan asisten itu menyerahkan setumpuk dokumen ke tangan Dika, "Presiden, aku sudah mendapatkan barangnya."
Dika mengaitkan bibirnya, lalu mengeluarkan isi tas dokumen. Tidak ada yang lain di dalamnya, itu adalah rambut dan kukunya Andin. Dia memiliki kebiasaan manikur secara teratur, tetapi dia tidak berharap dia memanfaatkan celah ini. Dika mengangguk, dan melirik asisten dengan puas, "Kerja bagus, aku akan memberimu kenaikan gaji bulan ini."
Asisten itu tampak bersemangat, "Terima kasih, Presiden!"
