Dika mengerutkan kening ketika dia mendengar ini. Kalau itu sangat mudah, dia tidak tahu apakah dia mau bertemu dengannya ketika dia pergi ke sana. Arhan melihat Dika terlihat malu dan tidak bisa membantu menyarankan lagi.
"Tidak ada gunanya bagimu untuk tinggal di sini. Mengapa kamu tidak meminta ibu mertuamu menjadi perantara untukmu? Bukankah maksudmu keluarganya telah mengubah pandanganmu tentangmu?"
Berbicara tentang ini, Dika menghela nafas lagi, "Aku menelepon ibu mertuaku tadi malam, tetapi dimarahi."
Arhan mengangkat alisnya, "Kalau begitu aku tidak bisa menahannya, itu semua salahmu pada akhirnya."
Dika menyentuh rambutnya, "Tentu saja aku tahu itu semua salahku."
Arhan tidak bisa menahan muntah, "Apakah kamu tahu di mana kesalahan kamu?"
Dika mengangkat kepalanya dan memelototinya, "Jangan kira aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan. Kalau itu saudara, pikirkan cara untukku."