"Ada apa?" Dika dengan cemas menarik tangan Ester dan menemukan jejak darah merembes dari ujung jarinya. Ester mengerutkan alisnya, ekspresinya sedikit menyakitkan.
"Bukan apa-apa ... Ini hanya sedikit teralihkan, tanganku dipotong, bukan apa-apa."
Ester hendak menarik tangannya saat berbicara, Siapa yang tahu bahwa Dika menyeretnya ke tempat tidur dan duduk, lalu meraih tangan Ester dan memasukkan jari yang berdarah ke mulutnya.
Ester tidak bisa menahan wajah merona, "Apa yang kamu lakukan? Jari-jarimu kotor."
Ester hendak menarik tangannya saat dia berbicara.
Dika tidak bisa menahan cemberut.
"Jujurlah padaku. Kamu bisa kehilangan akal saat mengupas buah. Apa yang harus kamu lakukan kalau kehilangan akal saat mengemudi? Kamu tidak dalam kondisi yang baik akhir-akhir ini."
Dika menatap Ester di akhir.