Lastri berbalik dan berjalan menuju Bimo, "Ayah, beri komentar. Sekarang dia sudah lebih tua, aku tidak bisa mengendalikannya sama sekali."
Bimo mendengarkan keluhan putrinya, dan ketika dia melihat situasi cucunya, keseimbangan di hatinya langsung bergeser, dan dia menganggap Dika sebagai Rendi kedua.
Bagaimanapun, kala itu dia harus menyetujuinya setelah Rendi membuat putrinya hamil.
Dika tidak tahu bahwa dia telah meninggalkan kesan buruk pada kakek masa depan.
Merasa disalahkan dan ditanyai semua orang, mata Ester langsung memerah. Dia menggelengkan kepalanya dengan putus asa, "Kakek tidak, Dika sangat baik."
Melihat mata Lastri dengan sedikit kebencian, Dika bukanlah apa yang dia katakan.
Melihat penghinaan semua orang, di dalam hati dia merasa dianiaya untuk Dika. Dia tidak tahu mengapa mereka sangat membenci Dika
Sayang sekali dia tidak tahu bahwa semakin dia melindungi seseorang, itu hanya akan membuat kesan orang lain itu semakin buruk.