Ester tampak lama tidak melihatnya sendiri, dia tidak pernah berpikir satu sama lain bahkan tersembunyi dengan baik.
Tengah malam kemarin, karena haus, Ester melihatnya berada di ruang tamu. Hanya mereka berdua disana yang tidak tidur, mengenal Dika, dia tak bisa membantu kecuali memikirkan apa yang didengarnya hari ini di kantor. Dia merasakan firasat buruk karena keluarga Iskandar yang membuatnya memiliki perasaan tidak menyenangkan.
Apa namanya ini kalau bukan penindasan!
Kembali ke kamarnya, dia jadi semakin kesal, pada akhirnya dia mengambil laptopnya dan dengan cepat mengetikkan apapun yang ada di benaknya. Barulah setelah itu suasana hatinya menjadi sedikit lebih baik.
Pada tengah malam, kepala departemen jaringan di Grup Iskandar menerima pesan langsung berupa panggilan panik dari perusahaan.
Seseorang meretas masuk ke dalam sistem jaringan perusahaan dan menyebabkan kelumpuhan sementara dalam hal pelayanan.