Ester buru-buru menariknya, "Seharusnya… seharusnya tidak ada peradangan, tapi sedikit rasa sakit." Dia tidur selama sehari, dan obat biusnya seharusnya sudah berlalu.
Dika merasa tertekan lagi ketika dia melihat ini, tetapi Ester menatapnya memerah saat ini, dengan wajah ragu-ragu untuk berbicara.Dika, yang dilihat olehnya, hanya merasa ada yang ingin dia katakan, tetapi tidak bisa mengatakannya. Jadi dia berinisiatif untuk memecahkan kebuntuan, "Ada apa? Ada yang ingin kau katakan?"
Ester menggertakkan gigi dan tersipu dan berkata, "Aku, aku ingin pergi ke toilet ..." Beberapa kata terakhir hampir tidak bisa didengar.
Yang terakhir tersenyum mendengar ini, "Mengapa kamu masih malu padaku ketika kamu pergi ke kamar mandi? Ini aku suamimu." Setelah berbicara, dia siap mengangkat Ester ke samping.
