Dalam kondisi seperti ini, kalau dia tidak tahu bahwa Arman terburu-buru ingin menemui wanitanya, maka dia pasti akan mengira Arman sedang kecanduan narkoba.
Dengan keluhan seperti itu di dalam hatinya, Bagas mematuhi instruksi Arman, menarik tangannya yang hendak membuka pintu mobil, dan duduk di dalam mobil dan bermain dengan ponselnya.
Lupakan saja, kalau Arman tidak ingin diikuti maka dia takkan mengikutinya. Ketika "pasangan kekasih" bertemu, dia hanyalah pengemudi kecil yang berdiri di samping. Menjadi obat nyamuk itu tidak menyenangkan. Bagas memiliki mentalitas yang baik dan langsung tenggelam dalam permainan dalam waktu singkat. Setelah Arman keluar dari mobil, dia berjalan cepat menuju rumah sakit!