70. Oh Begitu
Aku pulang diantar Arqom. Kutawari untuk mampir tapi pria itu menolaknya. Takut Ramdan sampai salah paham lagi. Aku bersyukur karena Arqom mengerti posisiku karena pertanyaanku tadi sekedar basa-basi.
Sampai di rumah pukul 8 malam. Teras rumah kelihatan sepi. Tidak ada suara bising seperti malam-malam sebelumnya. Jam segini biasanya Ramdan tengah bermain dengan anaknya di ruang tengah. Apa jangan-jangan mereka sudah tidur?
Kuberanikan diri untuk membuka pintu tanpa mengetuknya. Keadaan masih sunyi. Aku menutup pintu kembali kemudian menguncinya, takut kelupaan. Karena tubuhku terlalu lelah, aku tak memikirkan ke mana Ramdan dan Lulu pergi.
Saat membuka pintu kamar, netraku membulat sempurna melihat Ramdan dan Lulu tidur sembari berpelukan. Bukan. Bukan itu yang membuatku terkejut. Mereka tidur tanpa mengenakan sehelai pakaian pun.
Itu berarti ....