Chereads / Duke tua adalah wanita cantik / Chapter 77 - 77.who are you?

Chapter 77 - 77.who are you?

77. Siapa dirimu?

Perkataan maxi membuat Venus terharu. Ternyata perjuangannya untuk berteman dengan maxi selama ini tidak sia-sia. Melihat pernyataan maxi tentang dirinya, membuat Venus merasa masa depan dirinya dan Elliot akan berbeda dengan  konten asli buku takdir. Mungkin saja maxi tidak akan membunuhnya.

'Karena aku adalah temannya. '

Perasaan hangat mulai masuk memenuhi dirinya. Perkataan maxi membuat perasaanya menjadi senang.

"Terima kasih telah menganggapku seperti itu. "

Senyum kecil mulai menghiasi wajah Venus.

Beberapa saat setelah mereka berbicara. Cahaya terang mulai terlihat dari luar jendela kamarnya. Cahaya itu terlihat seperti lampu sorot yang menyebar diatas langit malam. Melihat tatapan Venus yang terkejut melihat cahaya itu, maxi menjelaskan kepadanya asal cahaya itu.

" Itu adalah cahaya dari kekuatan suci, malam ini saintess dan seluruh pendeta kuil suci sedang mengadakan upacara pembersihan sihir hitam di kerajaan emerland. "

Seakan tersambar petir ketika mengetahui asal cahaya itu, Venus terdiam kaku dan tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan.

Cahaya pembersihan sihir hitam? Tampaknya keberadaan sihir hitam didalam tubuhnya telah diketahui oleh kuil suci dan mereka telah bertindak, Bagaimana ini?

Maxi terkejut melihat ekspresi Venus yang ketakutan.

" Venus, apakah kau tidak apa-apa? Raut wajahmu terlihat tidak bagus? "

Venus tidak dapat menjawab apa-apa. Matanya masih memandang keluar jendela. Cahaya yang menyebar dari langit itu perlahan turun dan menyelimuti segala sudut ruangan itu. Seketika rasa sakit yang luar biasa menghujani tubuh Venus.

"Akh! "

Venus terjatuh dari tempat duduknya. Seluruh tubuhnya terasa sakit seperti ditusuk oleh ribuan pisau yang menyayat kulitnya. Venus memegang dadanya karena dirinya kesulitan bernafas. Tubuhnya meringkuk diatas lantai sambil mengerang kesakitan.

"Venus!! "

"Venus!!! "

" Nyonya! "

Maxi, Tristan dan Ksatria bayaran yang berada di ruangan itu segera membantu Venus dan mengangkat tubuh Venus yang terjatuh ke lantai untuk dibaringkan keatas tempat tidurnya. Maxi segera memerintahkan Tristan agar segera memanggil dokter istana untuk memeriksa kondisi Venus.

Cahaya itu terus masuk dan menyerang tubuh Venus.

Sakit!!! Sakit sekali!!! Venus tidak dapat berpikir apapun lagi. Isi kepalanya dan pandangannya menjadi putih. Setiap sudut tubuhnya seperti tercabik-cabik, kekuatan suci itu seakan mendorong jiwanya untuk keluar dari badannya.

"Aaaaaaaaa"

Venus berteriak kesakitan. Maxi segera mengenggam tangan Venus, cengkraman tangannya begitu kuat sehingga telapak tangan maxi mengeluarkan darah. Maxi terus memanggil nama Venus dengan panik.

"Venus!!! Bertahanlah!!! Apa yang terjadi kepadamu? "

Darah segar mengalir dari mulut Venus. Tubuhnya masih mengejang kesakitan. Para Ksatria bayaran segera mengeluarkan saputangannya untuk menyeka darah segar yang keluar dari mulutnya. Tetapi maxi segera mengambil saputangan itu dan membantu Venus untuk menyekanya.

" Kenapa dokternya masih belum tiba? "

Wajah maxi terlihat sangat khawatir. Venus yang terbaring diatas tempat tidurnya itu terlihat sangat kesakitan.

"... Ja... Jangan..... "

" Apa Venus? "

Maxi yang panik melihat kondisi Venus itu kembali mendengarkan kata yang ingin diucapkan oleh Venus.

Venus terlihat sekuat tenaga untuk mencoba berbicara. Rasa sakit menyakiti tubuhnya itu membuatnya susah untuk berbicara dan mengerakkan tubuhnya.

"Dokter..... Ja... Jangan.... Dok... Ter... "

Venus terlihat ingin menyampaikan kepada maxi untuk tidak memanggil dokter.

" Tidak boleh!! Kau terlihat begitu kesakitan Venus, kau harus diperiksa dokter! Tunggu sebentar lagi. Tristan akan membawa dokter istana ketempat ini. "

"Ukh"

Darah terus mengalir dari mulut Venus. Walaupun tangan Venus terus menutup mulutnya, darah yang mengalir keluar dari kerongkongannya tidak dapat berhenti.

"Venus!!! Tidak!!! Bertahanlah Venus!!! "

"Nyonya!!! "

"Nyonya!!! "

Para Ksatria bayaran melihat Venus dengan wajah yang berlinang air mata. darah dari mulut Venus tidak dapat berhenti mengalir seakan nyawanya sedang berada di ujung tanduk.

"Max.... Jangan... Dok.. Ter... "

Venus mengenggam lengan baju max dengan kedua tangannya yang di basahi oleh darah. Seketika, lengan kemeja putih yang dikenakan maxi menjadi merah diwarnai oleh darah yang ada ditangan Venus.

"Apa yang terjadi Venus? "

Cahaya putih itu sama sekali tidak berhenti. Tubuh Venus sudah tidak kuat lagi. Perlahan sihir hitam yang ada ditubuhnya keluar sedikit demi sedikit seperti asap hitam. Venus terus berteriak kesakitan.

Maxi yang melihat semua itu menjadi ketakutan dan terkejut. Tubuh Venus yang diwarnai oleh darah merah yang keluar dari mulutnya itu terbungkus asap hitam yang perlahan keluar.

Kenapa tubuh Venus mengeluarkan energi hitam? Segalanya menjadi aneh. Pemandangan didepan nya itu terlihat sangat menakutkan. Maxi terus memegang lengan Venus, wanita yang dicintainya itu tampak sangat menderita. Hatinya menjadi sakit melihat Venus yang seperti itu.

Apapun itu, kumohon bertahanlah Venus. Hati maxi merasa sakit, selama ini dirinya tidak pernah merasa begitu terluka. Saat dirinya berumur 10 tahun, tubuhnya sering terluka karena kelas berpedang yang diikuti olehnya di istana. Walaupun tubuhnya mengeluarkan darah dan kesakitan, hatinya tidak pernah sesakit ini. Selama ini dirinya selalu diperlakukan seperti boneka oleh ayahnya, semua rasa kecewa dan ketidak berdayaaannya tidak membuat hatinya seperti ini.

Saat ini, hanya dengan melihat kondisi Venus yang menderita diatas tempat tidurnya itu, telah membuat hatinya sakit dan ketakutan. Dirinya terus berharap agar dapat mengantikan posisi Venus. Andai saja dia dapat memindahkan rasa sakit Venus. Ketakutan  yang mendalam terus menghantui dirinya ketika memikirkan dunia ini tanpa Venus.

"Venus... Kumohon... Bertahanlah! "

Venus terus mengerang kesakitan. Semakin lama, asap hitam yang keluar dari tubuh Venus semakin banyak. Tubuh Venus semakin kesakitan ketika asap hitam itu keluar.

"Apa yang terjadi Venus? "

Perlahan keanehan terjadi di tubuh Venus. Semakin banyak cahaya putih yang masuk kedalam tubuhnya, tubuh Venus semakin kesakitan. Maxi telah tidak dapat berpikir jernih lagi. Yang dipikirkan olehnya saat ini hanyalah cara melepas tubuh Venus dari kesakitan nya saja.

Tubuh Venus perlahan berubah.

"! "

"! "

"! "

Semua orang yang berada di ruangan itu termasuk maxi terkejut melihat tubuh Venus.

Sambil terus berteriak kesakitan tubuh Venus berubah bentuk menjadi aneh. Tubuh itu semakin berubah-ubah.

Maxi memastikan pandangan matanya. Seketika pikiran yang tidak ingin dipikirkan olehnya mulai muncul.

Perkataan pendeta tertinggi kuil suci kepadanya kemarin kembali teringat olehnya.

' sesuatu telah terjadi yang mulia '

' Seseorang yang berkaitan dengan sihir hitam telah mencuri buku takdir yang dijaga oleh kuil suci dan orang yang berkaitan dengan sihir hitam itu berada didalam kerajaan emerland. '

Pendeta suci mortinus berkata kepadanya bahwa seseorang telah mencuri buku takdir . Seseorang yang mengacaukan takdir dengan mengikat kontrak dengan penyihir hitam di tubuhnya.

Maxi memandangi asap hitam yang keluar dari tubuh Venus dan mulai menggumamkan sesuatu yang dipikirkan olehnya.

"Sihir hitam"

Upacara pembersihan masal untuk membersihkan sihir  hitam sedang dilakukan, tubuh Venus menjadi kesakitan sesaat setelah cahaya suci itu masuk dan menyapu ruangan yang ditempatinya. Ketika cahaya kekuatan suci itu masuk kedalam tubuh Venus, tubuh Venus terjatuh ke lantai dan kesakitan.

'I... Ini? '

Semuanya menjadi masuk akal. Maxi merasakan energi aneh yang kuat dari asap hitam yang keluar dari tubuh Venus. Energi itu berbeda dengan mana yang terdapat didalam tubuh setiap manusia. Energi itu adalah energi sihir hitam.

Pedang yang diberikan oleh pendeta suci kepadanya itu ada di samping pinggangnya. Setelah mendapat pedang itu, maxi mulai membawa pedang itu kemanapun. Karena pendeta kuil suci telah mengingatkannya bahwa dirinya akan berhadapan dengan sihir hitam suatu saat nanti. Itu juga merupakan kemungkinan terburuknya.

"Ini... Tidak mungkin"

Tubuh maxi menjadi syok. Pupil matanya bergetar memandangi Venus yang terlihat kesakitan didepan matanya.

Sekarang Venus yang berteriak kesakitan didepannya itu menjadi berubah bentuk seutuhnya.

Dirinya melihat tubuh Venus berubah bentuk menjadi tubuh lelaki tua.

"Ve.. Venus! "

Tubuh maxi menjadi kaku. Apa yang terjadi kepada Venus?tubuhnya berubah-ubah dari tubuh wanita menjadi tubuh lelaki. Tubuhnya terus berubah seakan melawan cahaya suci yang masuk kedalam tubuhnya.

Tubuh lelaki itu tampak tidak asing dimata maxi.

Tubuh maxi jatuh terduduk dilantai kamar Venus. Kakinya kehilangan kekuatannya karena terlalu terpukul dengan kenyataan yang baru dilihat olehnya.

Jelas maxi sangat mengenal pemilik tubuh itu. Wajah itu dan tubuh itu merupakan tubuh kepala keluarga trochel sebelumnya, piero van trochel. Bagaimana mungkin Venus berubah menjadi piero van trochel? Sebenarnya apa yang terjadi?

" Venus.... Siapakah dirimu yang sebenarnya? "

Maxi bertanya dengan bibir yang bergetar hebat.

"Ukh... Max.. "

Venus berusaha berbicara kepadanya. Tubuhnya kembali berubah menjadi tubuh wanitanya lagi. Begitu pula dengan suaranya yang masih sama.

" Kau.... Kau piero van trochel? "

Nama itu keluar dari mulut max. Dirinya sangat takut untuk mendengar jawaban dari mulut Venus, jika Venus menjawab iya maka maxi telah tidak tahu lagi harus berbuat apa. Apakah selama ini piero van trochel telah berhubungan dengan penyihir Farel dan mengikat kontrak untuk menipunya? Haruskah dia mencabut pedang suci yang ada di pinggangnya untuk menebas leher Venus?

'Aku harap kau tidak menjawab iya. '

Tubuh maxi bergetar hebat, dirinya ingin menagis sekarang juga. Keadaan ini terlalu menakutkan jika ingin disebut mimpi olehnya. Semua ini terasa tidak nyata, bagaimana mungkin wanita yang dicintainya itu adalah lelaki tua yang mengikat kontrak dengan penyihir hitam?

Venus berbeda, dari sifatnya dan segala tingkah lakunya. Venus tidak mungkin orang yang sama dengan piero van trochel yang terkenal tamak dan kejam itu.

Venus mengenggam selimutnya dengan kuat sambil menahan rasa sakitnya. Sihir hitam yang mengalir keluar itu telah perlahan meninggalkan tubuhnya, seakan mengosongkan tubuh dan jiwanya. Jika ini terus terjadi mungkin saja dirinya akan mati.

"Max.... "

".... "

Venus berusaha untuk berbicara kepada maxi.

"Bukan... Bukan piero... "

Dirinya yang kesusahan untuk berbicara itu membuatnya sulit untuk menyelesaikan perkataanya. Tetapi maxi mengerti maksud yang ingin disampaikan oleh Venus bahwa dirinya bukanlah piero van trochel.

Related Books

Popular novel hashtag