"bruk~" suara tabrakan mobil
[ECOGY SCIENCE SENIOR HIGH SCHOOL]
"Selamat siang, apakah anda mengenal kennedy winata dan Alvina michellin?" tanya orang itu dari panggilan telepon
"Iya, mereka adalah orang tua saya ... ini siapa dan mengapa bertanya tentang mereka?" Jawab Calwin lalu kembali bertanya
"Kami dari pihak rumah sakit ingin memberitahukan, bahwa orangtua anda telah meninggal dunia dalam kecelakaan dan saat ini berada di rumah sakit grand internasional" ucap orang tersebut
Ponsel yang saat itu sedang berada di telinga calwin kini telah jatuh dari genggamannya setelah mendengar kabar tersebut
"Calwin? ada apa?" tanya ardega teman sebangku calwin yang saat itu sedang bersamanya di kantin sekolah
Calwin lalu mengambil ponselnya dan berkata "dega, aku pergi dulu... aku tidak bisa mengikuti pelajaran berikutnya, jadi tolong permisikan aku ke kantor guru"
"Kamu mau kemana?" tanya ardega saat melihat calwin berlari
"Rumah sakit"
[ting~tong~]
"selamat siang anak-anak, ibu akan absen kalian dulu" ucap Ririn guru pelajaran seni
"Maaf Bu" ucap Ardega sambil mengangkat tangan kanannya
"Iya, ada apa Ardega?" tanya Ririn
"Calwin izin tidak bisa mengikuti pelajaran, Bu" jawab Ardega
"Kenapa?" tanya Ririn
"Saya kurang tahu Bu, Calwin hanya bilang ia pergi ke rumah sakit" jawab Ardega
โขโขโข
Calwin kemudian sampai di depan rumah sakit grand internasional dan langsung berlari masuk
"Permisi, korban kecelakaan atas nama Kennedy dan Alvina dimana ya?" tanya Calwin di pusat informasi rumah sakit tersebut
"Silahkan ikuti saya" ucap seorang perawat
Calwin lalu mengikuti langkah kaki perawat tersebut hingga akhirnya ia sampai di kamar mayat
"Pa, Ma" ucap Calwin saat perawat membuka kain putih yang menutupi tubuh mereka
"Gimana Calwin bisa hidup tanpa kalian, bangun ma, bangun pa, Calwin masih butuh kalian... Maafin aku, maafin Calwin yang selalu membantah kalian, Calwin sayang kalian" air mata yang tadi jatuh hanya setetes kini telah mengalir deras dari pelupuk matanya
"Sebelum meninggal, pasien tadi menitipkan ini kepada saya" ucap perawat tersebut sambil menyerahkan sebuah alat perekam suara
Calwin lalu menerima alat perekam itu dan kemudian memutar rekamannya "Calwin, papa dan mama menyerahkan Erika ke kamu ya... tolong jaga dan lindungi dia hingga ia tumbuh dewasa dan menikah dengan seseorang yang ia cintai... Kamu jadi kakak sekaligus orangtua ya buat Erika, papa menyerahkan tanggung jawab papa ke kamu...
Mama juga berpesan kepada papa, mama mau kamu jadi polisi... Jangan pernah jadi seorang pengusaha seperti papa, mama mau kamu bisa menjadi orang yang hebat yang bisa menangkap orang jahat walaupun itu sangat berat...
Papa mau setelah kamu mendengar ini, kamu menjual setiap aset papa, dan menyimpannya kedalam tabungan kamu untuk kehidupan kalian, semua sandi papa adalah hari ulangtahun kamu Calwin,, papa mau kamu pindah dari rumah itu dan jangan pernah mendengar setiap ucapan bibi ataupun paman kamu...
Kamu pasti udah tahukan kenapa papa bilang itu ke kamu, mereka adalah orang jahat Calwin, mereka serakah maka dari itu jaga dan atur keuangan kamu sebaik mungkin hingga kamu menjadi polisi dan menghasilkan uang sendiri...
Dan buat Erika, maafin papa dan mama nggak bisa melihat kamu tumbuh dewasa, papa dan mama mau kamu jadi anak yang baik ya... Nurut sama apa yang kakak kamu bilang, belajar sungguh-sungguh jangan pernah jadi pemalas, jaga kakak kamu dan rawat dia ya,, anak papa dan mama hanya kalian...
Papa percayakan semuanya ke kamu Calwin, papa dan mama sangat menyayangi kalian, jadilah anak yang baik dan pekerja keras seperti papa,, papa dan mama yakin kalian pasti jadi orang yang hebat dan bisa membanggakan papa dan mama,, mungkin saat kamu mendengar rekaman ini papa dan mama sudah tidak ada lagi... tapi papa dan mama akan selalu ada dihati kalian,, love you Calwin,, love you Erika"
"Calwin janji, Calwin akan menepati semua permintaan mama dan papa,, tunggu Calwin jadi polisi ya ma, pa" ucap Calwin sambil mengusap air matanya menggunakan lengan bajunya