"Menurut aku, rumor itu memang kenyataan karena mahasiswi yang aku introgasi tadi ada bilang kalau dua Minggu lalu korban pernah bertengkar dengan seorang pria karena korban menolak pengakuan cintanya, tapi kita juga harus tetap cari informasi itu lebih lanjut, apakah itu memang kebenarannya atau tidak" ucap Calwin
"alasan korban tidak menyukai pria karena ayahnya sering melakukan kekerasan kepada korban" ucap Stevano
"Ayahnya? tapi kenapa di biodata korban yang aku dapatkan dari dekan kampus itu nggak ada menyebutkan satupun tentang ayahnya, nggak ada sama sekali" ucap Melkin
"Kamu yakin? Nggak salah Ki? mana coba biodatanya?" tanya Vanny
"Biodatanya nggak bisa dibawa, karena katanya itu privasi kampus dan lebih parahnya lagi aku lupa buat foto biodatanya, tapi besok aku bakalan ke kampus itu lagi buat foto atau nyalin biodatanya" ucap Melkin
"Kebiasaan lo Ki, di tugas-tugas penting begini kamu masih bisa kelupaan? kok bisalah kamu selamat saat penangkapan teroris tahun lalu" ucap Stevano mengingat kejadian penangkapan teroris dipulau kalisan tahun lalu,
dimana Melkin disandra karena ketahuan saat memata-matai anggota teroris dan kalah saat berhadapan dengan mereka karena senjata yang Melkin miliki telah diambil oleh salah satu anggota teroris ketika mereka berpapasan saat Melkin akan turun dan teroris itu akan naik ke kapal
"Bangsat Lo Van, aku saat itu memang udah direncanain sebagai umpan dan nggak ngelawan mereka sama sekali biar mereka merasa menang, Asal kamu tau aja ya... sebenarnya aku tau senjata aku diambil, aku juga tau kalau aku berpapasan dengan teroris karena sebelum berangkat kesana aku baca identitas diri mereka" ucap Melkin
"Udah, udah itu nggak usah dibahas... Sekarang yang harus kita bahas adalah kenapa korban bisa jatuh, dia bunuh diri atau itu pembunuhan" ucap Vanny
"Sepertinya pembunuhan" ucap Calwin
"Iya, aku juga berpikiran seperti itu" jawab Stevano
"Kalau menurut aku sih, dia bunuh diri" ucap Melkin
"Alasannya?" tanya Vanny
"Gini, kita udah melihat jasadnya... terus kalian juga udah lihat sendiri kan ada bekas lebam dikakinya dan ada bekas ikatan dilehernya bahkan setelah dilakukan autopsi dokter bilang kalau kematian korban udah lebih dari 14 jam itu berarti dia udah meninggal saat terjatuh dari gedung" ucap Stevano
"Aku simpan jawaban kamu, kalau kamu Calwin apa alasan kamu menyebut kasus ini pembunuhan?" tanya Vanny
"ada saksi mata yang melihat kalau korban didorong dari atas gedung, memang belum pasti tapi feelingku yakin kalau ini bukan bunuh diri, besok aku akan ke kampus itu lagi untuk memeriksa cctv sekitaran tempat kejadian" jawab Calwin
"Saksi mata? siapa? dia melihatnya?" tanya Stevano
"Haruka Lovano, saksi mata yang saat itu berada dekat tepat ditempat dimana korban terjatuh, dia bilang kalau yang mendorong korban adalah seorang pria menggunakan topi dan masker hitam, dan suspect yang paling aku curigai adalah pria yang bertengkar dengan korban dua Minggu lalu, Steven mahasiswa dari jurusan industrial robotik" ucap Calwin
"Okey, kalau gitu besok kita kekampus itu lagi, Calwin periksa cctv sekitaran tempat kejadian, Melkin cari informasi lebih tentang korban baik biodatanya ataupun bagaimana kehidupannya selama ini, aku dan Vanny bakalan ngintrogasi mahasiswa itu" ucap Stevano membuat Calwin dan Vanny menganggukkan kepalanya
"Van, tunggu-tunggu disini ketuanya siapa sih? Stevano atau Calwin?" tanya Melkin
"Aku Ki, tapi kan nggak ada masalahnya juga sih kalau Stevano bicara kayak gitu, kata ketua hanya sebuah formalitas kalau dia yang bertanggung jawab dalam kasus itu tapikan nggak musti harus ketua yang selalu merintah, mikirin ini itu... kalau anggota punya saran yang bagus ya silahkan" jawab Calwin
"Calwin, kamu nggak pernah berubah ya dari kita SMA sikap kamu selalu begitu dan itu alasan aku ngikutin jejak kamu jadi polisi seperti sekarang" ucap Melkin
"Karna aku? bukannya karna mantan pacar kamu yang pingin banget kamu jadi polisi?" tanya Calwin dan membuat semua orang yang berada di ruangan itu tertawa
"Jadi besok kita ngelakuin sesuai dengan apa yang Stevano katakan tadi, dan aku mau kalian cari lebih banyak informasi tentang orang tua korban" ucap Calwin
"Baik" ucap mereka serentak lalu pergi meninggalkan Calwin sendirian didalam ruangan itu
"Apa dia benar-benar anak kecil yang pernah ngasih aku permen waktu itu? tapi kenapa nggak ada informasi tentang dia selama 10 tahun terakhir?" Pikir Calwin
"Apa dia tinggal diluar negeri? tapi... akh ntahlah nggak tau, yang pasti besok aku akan cari tau informasi tentang dia, semoga saja itu benar-benar dia"
"Sakitnya kepalaku, kasus kemarin baru aja selesai tapi ini langsung dapat kasus baru lagi... kenapa sih mama pingin aku jadi polisi?"