Happy reading!
Velyn merebahkan tubuhnya ke atas kasur empuk miliknya. Ia memejamkan matanya hingga tak lama kemudian kesadarannya mulai menghilang.
"Lo itu lemah."
"Bikin gue enek."
"Mereka yang ngakunya sayang sama lo, malah buat lo bikin lemah."
"Gue pengen ngebunuh mereka semua termasuk lo."
"Tapi kayaknya gue harus bikin lo tersiksa dulu."
--
"Seika kenapa bisa kayak gini tan?" tanya Saka yang sedang menunggu Velyn di depan ruang UGD.
"Tante juga gak tau, subuh tadi tante ke kamar Seika udah kayak gini." Riri terlihat sangat khawatir.
Saka mengacak rambutnya frustasi, bagaimana tidak? Pasalnya keadaan Velyn saat ini jauh dari kata baik-baik saja. Saka terus memanjatkan doa tak henti henti. Sementara Riri, ia duduk dan mengabaikan handphone miliknya yang sedari tadi berdering.
"Tante kalau ada urusan gak papa biar Saka aja yang nungguin Seika," ucap Saka yang mengerti keadaan Riri saat ini.
"Enggak Ka tante di sini aja," ucap Riri.