Chereads / My Mafia Boy / Chapter 29 - MMB [28]

Chapter 29 - MMB [28]

"Gue takut banget Al," ucap Cella menatap ruang UGD di depannya.

"Udah gapapa, lagian kan bukan lo yang nabrak," ucap Alfian menenangkan Cella.

Flashback on

BRAKK..

Cella terkejut saat mobil di depannya menabrak seseorang yang sedang menyeberang. Dan mobil di depannya itu malah kabur dan tidak bertanggung jawab.

Cella pun membawa korban yang tertabrak tersebut ke rumah sakit terdekat dengan mobilnya.

Dan setelah Cella sampai di rumah sakit, ia langsung menelepon Alfian. Karena Alfian yang terakhir menghubunginya dan menanyakan keberadaannya.

Flashback off

"Gue takut ngelihat tadi orangnya berlumuran darah gitu," ucap Cella. Kedua tangannya masih tremor.

"Sstt udah jangan dipikirkin terus," ucap Alfian.

Cella menghela napasnya sejenak, tiba-tiba ia merasakan dada kirinya terasa sangat sakit. Cella pun memegangi dada sebelah kirinya dengan kencang, berusaha menahan rasa sakit yang ia rasakan.

"Cel lo gapapa?" tanya Alfian melihat Cella seperti sedang kesakitan.

Cella tidak menjawab pertanyaan Alfian, ia teringat bahwa siang tadi ia belum meminum obat sehingga ia merasakan sakit seperti ini.

"Gue panggilin dokter aja ya," ucap Alfian yang tak mendapat jawaban dari Cella.

Cella menahan tangan Alfian saat Alfian hendak berdiri.

"Air putih," ucap Cella dengan suara bergetar. Alfian pun segera berjalan menuju kantin rumah sakit untuk membeli air mineral.

Tak butuh waktu lama Alfian sudah kembali sembari membawa satu botol air mineral.

"Ini Cel," ucap Alfian menyerahkan air mineral tersebut kepada Cella.

Cella pun meminum obatnya dengan cepat. Sedangkan Alfian menatap Cella dengan khawatir, ia bahkan baru tahu bahwa selama ini Cella mengonsumsi obat yang terbilang cukup banyak.

"Makasih ya Al," ucap Cella setelah selesai meminum obatnya.

"Iya, lo udah gapapa?" tanya Alfian dengan tersirat nada khawatir.

"Iya," jawab Cella menganggukkan kepalanya.

Setelah itu, dokter sudah keluar dari ruang UGD dan mengatakan bahwa pasien sudah baik-baik saja. Pihak rumah sakit juga sudah menghubungi keluarga pasien sehingga membuat Cella dan Alfian menghela napas lega.

"Ayo gue anter aja," ucap Alfian saat keluar dari rumah sakit bersama Cella.

"Gue bisa pulang sendiri kok Al," ucap Cella menggeleng kecil.

"Udah gapapa ayo ntar mobil lo biar dibawa sama orangnya gue," ucap Alfian dan menarik tangan Cella menuju ke motornya.

Cella pun menurut saja, lagi pula mobilnya penuh dengan darah karena kecelakaan tadi.

Alfian pun segera melajukan motornya meninggalkan kawasan rumah sakit menuju rumah Cella.

"Cel lo mau makan dulu nggak?" tanya Alfian saat dalam perjalanan.

"HAH LO NGOMONG APAAN AL?" teriak Cella tepat di samping telinganya.

"LO MAU MAKAN DULU NGGAK?" tanya Alfian lagi yang sekarang membesarkan suaranya agar Cella mendengar perkataannya.

"OH MAKAN? BOLEH, KITA MAKAN SATE YA. HARUS POKOKNYA," teriak Cella. Teriakan Cella benar-benar kencang sehingga membuat Alfian meringis kecil.

Motor Alfian pun melaju menuju warung sate yang biasa ia datangi sekali-sekali.

"Pak satenya 2 porsi ya," ucap Alfian memesan sedangkan Cella sudah langsung duduk menunggu makanannya datang.

Perut Cella saat ini sudah keroncongan, sehingga ia langsung menerima ajakan Alfian.

"Oh ya Al," ucap Cella membuat Alfian mengalihkan pandangannya.

"Kenapa?" tanya Alfian menaikkan salah satu alisnya.

"Lo tadi kenapa nelpon gue nanyain gue ada dimana?" tanya Cella mengernyit bingung.

Alfian terdiam sejenak, ia terlihat seperti sedang berpikir.

"Gue kepo aja," jawab Alfian mengendikkan bahunya.

"Dih boong banget," ucap Cella menunjuk Alfian.

"Beneran ngapain juga gue boong sama lo," balas Alfian membuat Cella mendengus kesal.

"Beneran nggak ada apa-apa Al?" tanya Cella lagi sembari memajukan wajahnya.

"Ada," jawab Alfian sama-sama memajukan wajahnya.

"Apa?" tanya Cella dengan rasa penasaran yang menggebu-gebu.

"Rentenir yang kemarin itu nyariin lo lagi," jawab Alfian mendorong dahi Cella pelan.

Cella mendengus kesal dan mengelus dahinya sendiri.

"Nggak ada gunanya emang nanya sama lo mah," ucap Cella kesal membuat Alfian terkekeh kecil.

Selang beberapa menit makanan mereka pun sudah tiba sehingga mereka berdua sama-sama fokus menyantap makanan mereka.

Pukul 21.34

"Mobil gue gimana?" tanya Cella saat menelepon Alfian.

"Mobil lo masih dicuci, besok berangkat sama gue aja," jawab Alfian membuat Cella mengernyit bingung. Akhir-akhir ini Alfian sangat baik kepadanya.

"Enggak ah gue sendiri aja deh," tolak Cella.

"Oke besok gue jemput jam setengah tujuh," ucap Alfian membuat Cella membelalakkan matanya.

"Heh nggak usah Al, gue bis-"

"Halo? Al? Alfian?!" ucap Cella yang ternyata panggilannya sudah diputuskan oleh Alfian.

"Ih kesel banget gue," ucap Cella melempar handphone miliknya ke sembarang arah.

Keesokan harinya.

"Non Cella tunggu sebentar non," ucap Bi Siti yang melihat Cella sudah mau berangkat ke sekolah.

"Ada apa bi?" tanya Cella menatap Bi Siti yang berjalan cepat ke arahnya.

"Ini paket yang kemarin itu hampir aja kebuang sama bibi," jawab Bi Siti menyerahkan paket yang sejak waktu itu belum Cella lihat sama sekali.

"Oh ya udah bi biar Cella bawa aja," ucap Cella dan memasukkan paket tersebut ke dalam tasnya.

Setelah itu, Cella langsung berjalan keluar dan terlihat sudah ada Alfian dengan motornya. Cella menggeleng tak percaya melihat Alfian yang sekarang sudah ada di depan rumahnya.

"Lama bener lo, gue udah nunggu sejam," ucap Alfian menyerahkan helm kepada Cella.

"Bukan salah gue dong, kan lo sendiri yang mau jemput gue," balas Cella mengendikkan bahunya acuh. Ia memakai helm yang diberikan Alfian dan langsung naik ke atas motor gede milik Alfian.

---

"Aysha udah berangkat Lun?" tanya Cella saat jam istirahat.

"Udah, tadi waktu berangkat sekolah gue papasan sama dia," jawab Luna menganggukkan kepalanya.

Setelah sampai di kantin, Cella dan Luna langsung menemukan Aysha dan mereka bertiga duduk bersama.

"Cella tadi pagi kamu berangkat sama Alfian ya?" tanya Aysha membuat Cella meringis kecil sedangkan Luna sudah membelalak kaget.

"Hah lo tadi berangkat bareng Alfian Cel?! Demi apa?" tanya Luna tak percaya.

"Iya cuma ini doang kok," jawab Cella menghela napasnya.

"Kok lo tau Sha?" tanya Cella, karena sepertinya tadi lingkungan sekolah masih terlihat sepi.

"Tadi aku nggak sengaja lihat di parkiran," jawab Aysha membuat Cella berohria.

"Jangan-jangan lo ada apa-apa ya sama Alfian?" ucap Luna menunjuk Cella.

"Nggak ada apa-apa Lun, nggak usah ngarang deh lo," ucap Cella kesal membuat Aysha terkekeh kecil sedangkan Luna menghela napas karena tidak puas dengan ucapan Cella barusan.

"Eh itu Alfian," ucap Luna menunjuk ke arah pintu kantin sehingga membuat Cella mengarahkan pandangannya ke pintu kantin.

"TUHKAN!" teriak Luna membuat Cella menepuk dahinya sendiri.

"Lun lo mau gue jejelin sambel ya?"

To be continued...