Siang itu Pak karta dan Nyonya indah sengaja menyempatkan diri datang ke biro penyalur pembantu rumah tangga sesuai yang dijanjikan.
"Jadi hari ini kita jemput pembantu rumah tangga itu Ma?" Tanya Pak Karta sepulang dari kantor.
"Papa pulang jam segini rencana mau ikut jemput juga?" Tanya Nyonya Indah kepada Pak Karta.
"Iya Ma, Lagi pula kantor Papa tidak begitu sibuk dari hari biasanya." jawab Pak Karta.
"Kita ganti baju dulu kemudian berangkat." Kata Nyonya Indah kepada Pak Karta.
Setelah ganti baju kemudian keduanya siap berangkat ke biro itu.
"Pakai mobil mana Pa?" Kata Nyonya Indah kepada Pak Karta.
"Pakai mobil Papa saja." Jawab Pak Karta kepada Nyonya Indah.
Pak karta segera ambil mobil dari carport dan mengemudikannya keluar dari rumah.
"Saya pergi dulu ya Bi." Kata Nyonya Indah kepada Bi Inah yang sedang membukakan pintu gerbang rumahnya.
Dengan mobilnya Pak Karta melaju menuju jalan Yos Sudarso tempat biro penyalur tenaga kerja berkantor. Tidak lama kemudian mobil itu sampai ke alamat yang di tuju. Pak Karta turun dari mobil dan diikuti oleh Nyonya Indah. Segera mereka menuju kantor jasa penyalur pembantu rumah tangga.
"Selamat Siang." Sapa Nyonya Indah kepada pegawai biro itu.
"Selamat siang Ibu. Silakan masuk!" Jawab pegawai biro penyalur pembantu rumah tangga itu.
"Ibu mau jemput orang yang akan kerja di tempat ibu ya?" Tanya pegawai biro jasa penyalur pembantu rumah tangga.
"Kebetulan orangnya sudah ada disini saya suruh tunggu di lobi." Kata pegawai biro jasa penyalur tenaga kerja itu kepada Nyonya Indah.
Pegawai biro jasa penyalur pembantu rumah tangga itu berjalan ke lobi untuk menjemput orang yang di tuju.
"Namanya Rini bu, sebelumnya pernah kerja jadi pengasuh manula di panti jompo jakarta. Selebihnya Ibu bisa kenalan langsung nanti di rumah." kata penjaga biro.
"Selamat siang Bu?" Kata Rini kepada Nyonya Indah.
"Selamat siang. Sudah bawa bekal belum?" Tanya Nyonya Indah kepada Rini.
"Sudah Bu, saya taruh di lobi." Kata Rini kepada Nyonya Indah.
"Bagus kalau begitu kita bisa pulang sekarang." Kata Nyonya Indah. Setelah mengisi berkas dan membayar administrasi Nyonya Indah pamit pulang.
"Baiklah saya kira semuanya sudah beres dan saya permisi pulang." Kata Nyonya Indah.
"Iya Bu, selamat jalan." Kata pegawai biro itu kepada Nyonya Indah.
"Rini, kamu ambil barang bawaanmu dan masukkan ke mobil!" Kata Nyonya Indah kepada Rini.
"Baik bu." Kata Rini sambil berjalan ke lobi dan mengambil barang bawaannya. Ia masukkan koper itu di bagasi belakang mobil sesuai perintah Nyonya Indah.
"Barang bawaan saya sudah saya masukkan di bagasi belakang Bu." Kata Rini kepada Nyonya Indah.
"Sekarang kamu masuk ke mobil dan kita pulang." Kata Nyonya Indah kepada Rini.
"Baik bu," kata Rini kepada Nyonya Indah.
Pak Karta jalan di belakang mengikuti Nyonya Indah.
"Sudah Pa, Kita pulang sekarang!" Kata Nyonya Indah.
Pak karta masuk di kursi kemudi mobil. Dengan segera mobil itu melaju kearah jalan pulang. Sementara Nyonya Indah duduk dibelakang kemudi mobil bersama Rini.
"Kamu sudah menikah belum?" kata Nyonya Indah kepada Rini.
"Dulu pernah menikah Bu, eh, Nyonya." Jawab Rini kepada Nyonya Indah.
"Panggil Ibu saja, terasa lebih nyaman didengar. Dan untuk Bapak panggil saja Pak tidak usah tuan. Saya sekeluarga anti feodalisme. Kehormatan seseorang diukur dari budi pekertinya serta ilmu yang bisa memberi manfaat banyak orang. Bukan dari kekayaan dan kedudukan lebih-lebih keturunan." Kata Nyonya Indah kepada Rini.
"Iya bu." Jawab Rini.
"Suamimu kerja di mana sekarang?" Tanya Nyonya Indah.
"Saya menikah hanya setahun bu." Kata Rini kepada Nyonya Indah.
"Apa kamu lakukan kawin kontrak seperti yang dilakukan para turis timor tengah itu." Kata Nyonya Indah kepada Rini.
"Bukan itu maksud saya bu. Saya menikah sebagaimana normalnya orang menikah, namun diusia pernikahan kami yang baru satu tahun kami bercerai." Kata Rini kepada Nyonya Indah.
"Kenapa kamu bercerai?" Tanya Nyonya Indah kepada Rini.
"Selalu ada alasan untuk orang bercerai, Bisa karena alasan ekonomi, keyakinan, prinsip hidup. Dan yang pasti sudah tidak ada cinta diantara kami berdua." Kata Rini kepada Nyonya Indah.
"Setidaknya kamu pertahankan pernikahanmu demi anak-anakmu." Kata Nyonya Indah kepada Rini.
"Kami menikah dan bertahan satu tahun tetapi tidak dikaruniai anak. Hari-hari hanya diisi dengan pertengkaran yang tidak jelas masalahnya." Kata Rini kepada Nyonya Indah.
"Oh Iya, perlu aku kasih tahu tugas kamu merawat Raja. Ia terkena struk semenjak kepulangannya dari Amerika. Mobil yang Ia tumpangi bertabrakan dengan bus saat ia pulang dari acara ulang tahun temannya. Selama ini yang urus Dia Bi Inah sama saya. Namun karena Bi Inah sibuk urus tugas rumah, Saya ingin ada orang yang urus dia." Nyonya Indah menjelaskan kepada Rini.
"Iya Bu, Saya mengerti." Jawab Rini.
Sebentar kemudian sampailah mobil itu di rumah. Bi inah datang dan menghampiri mereka sambil membukakan pintu gerbang.
"Selamat sore Bu." Sapa Bi Inah sambil membuka pintu gerbang.
"Selamat sore Bi." Jawab Nyonya Indah. Sampai di halaman depan rumah pak karta berhentikan mobil.
"Kita turun disini." Kata Nyonya Indah.
"Iya Bu." Jawab Rini sambil membuka pintu mobil hendak turun.
"Ambil barangmu di bagasi belakang!" Kata Nyonya Indah kepada Rini.
"Iya bu." Jawab Rini sambil berjalan menuju belakang mobil dan membuka bagasi pintu mobil untuk mengambil barang-barangnya. Setelah menutup kembali pintu gerbang rumah Bi Inah datang dan menghampiri mereka.
"Apa masih ada barang bawaannya, biar saya bantu bawakan masuk." Kata Bi Inah.
"Hanya ini bi." Kata Rini kepada Bi Inah.
"Rini, Ini Bi Inah yang selama ini tinggal bersama kami." Kata Nyonya Indah kepada Rini.
"Kenalkan saya Bi, nama saya Rini asal saya dari jawa timur." Kata Rini kepada Bi Inah.
"Kalau saya namanya Sutinah, biasa dipanggil Inah. Asal saya dari gunung kidul jogjakarta." Kata Bi Inah kepada Rini.
"Kalian Sudah saling kenal, ayo kita masuk." kata Nyonya Indah kepada mereka berdua. Mereka masuk ke rumah dan duduk di ruang tamu.
"Mau saya ambilkan minum dulu?" Kata Bi Inah.
"Bolehlah Bi." Kata Nyonya Indah kepada Bi Inah.
"Mau minum apa Bu?" Tanya Bi Inah kepada Nyonya Indah.
"Apa sajalah Bi." Kata Nyonya Indah.
"Kamu Rini, Mau minum apa?" tanya Bi Inah kepada Rini.
"Tidak usah Bi, nanti biar saya ambil sendiri." jawab Rini merasa tidak enak.
"Tidak apa-apa sekalian saya buatkan." kata Bi Inah kepada Rini.
"Ya, sudah terserah Bi Inah saja." kata Rini.
"Rini, kamar kamu sebelah ujung, sisi kiri dari sini, nanti biar Bi Inah antar kamu." Kata Nyonya Indah kepada Rini.