Chereads / Salju Di Korea / Chapter 16 - Bab 16 Serpihan hati yang hilang(2)

Chapter 16 - Bab 16 Serpihan hati yang hilang(2)

Syifa dan Dewi bertemu di sebuah halte tempat biasa mereka menunggu mobil angkot atau bus untuk sebuah tujuan tertentu. Dan setelah berunding akhirnya mereka berdua bertolak menuju rumah Sabda.

Tidak lama mobil angkot itu telah mengantarkan mereka ke sebuah lokasi perumahan tempat Sabda tinggal. Perlu jalan kaki beberapa puluh meter untuk bisa sampai ke rumah Sabda.

"Kamu yakin ini rumahnya Syifa? " Tanya Dewi kepada Syifa.

"Iya, benar. Ini rumahnya. Sabda pernah mengajakku ke rumah ini sebelumnya." Rumah berpagar tralis besi dan bercat hitam diyakini Syifa adalah rumah Sabda. Syifa pencet tombol bel rumah yang tersembunyi di balik pagar rumah Sabda.

Tidak lama Bi Inah datang dan menghampiri mereka berdua yang berada di balik pintu gerbang rumah.

"Assalamualaikum Bi." Sapa Syifa

"Waalaikumussalam." Jawab Bi Inah

"Ini Neng Syifa ya?" Tanya Bi Inah sambil memperhatikan wajah Syifa.

"Iya Bi." Jawab Syifa sambil anggukkan kepala tanda menghormat.

"Ada perlu apa ya?" Tanya Bi Inah kepada mereka berdua.

"Kami ingin bertemu Sabda Bi." Jawab Syifa singkat.

"Nak Sabda dan keluarga tidak berada di rumah. Mereka sedang berada di rumah sakit menunggu kakaknya yang kecelakaan tadi malam." Terang Bi Inah.

"Kalau boleh kami tahu mereka berada di rumah sakit mana ya Bi?" Tanya Syifa kepada Bi Inah.

"Di Rumah Sakit dr Muardi tidak jauh dari sini Neng Syifa." Jawab Bi Inah.

"Baiklah Bi, Kami akan segera ke sana sekalian kami pamit, Wassalamualaikum." Kata Syifa mengakhiri percakapan dengan Bi Inah.

"Waalaikumussalam." Jawab Bi Inah kembali sambil menutup pintu gerbang rumah.

Syifa dan Dewi segera memutar langkah kearah rumah sakit yang di tuju. Untuk mempercepat perjalanan Syifa dan Dewi menggunakan transportasi online yang lagi digandrungi para pengguna jasa transportasi.

Syifa segera membuka aplikasi jasa transportasi online lewat Handphonnya. Beberapa saat kemudian mobil layanan transportasi online sudah datang.

"Permisi, Pemesan atas nama Syifa tujuan Rumah Sakit dr muwardi Jl. Soekarno Hatta no 35.?" Tanya Driver online kepada Syifa.

"Iya, betul Pak." Jawab Syifa.

"Baik, Silakan masuk!" Pinta driver online kepada Syifa.

Keduanya segera masuk mobil dan driver segera tancap gas dan mobilpun melaju ke alamat yang di tuju. Tidak berapa lama sampailah mobil itu.

"Ongkosnya saya bayar pakai gopay ya pak?" Tanya Syifa kepada Driver transportasi online.

"Iya, Neng. "Jawabnya.

Syifa dan Dewi segera turun dari mobil dan langsung berjalan menuju ke sebuah lobi rumah sakit. Keduanya mendekati ke sebuah ruang informasi.

"Permisi Assalamualaikum." Sapa Syifa kepada tenaga medis yang berjaga di sebuah ruang informasi.

"Waalaikum salam. Ada yang bisa Saya bantu?" Tanya tenaga medis yang berjaga di ruang Informasi itu.

"Apakah ada pasien yang bernama Raja. Alamat Perumahan Surya Residence Kampung Baru?" Tanya Syifa kepada petugas medis.

"Iya sebentar saya carikan dulu di buku pasien." Jawab petugas medis itu.

Setelah dibuka dan dicari daftar pasien yang masuk ditemukanlah pasien atas nama Raja sesuai alamat yang dicari.

"Pasien atas nama Raja, Perumahan Surya Residence Kampung Baru Jl. Soekarno Hatta no 35. Sekarang pasien ada di ruang ICU. Dari sini lurus belok kanan ruangan no 2." Tutur petugas medis itu kepada mereka berdua.

"Baik, kak terima kasih informasinya." Balas Syifa.

Syifa dan Dewi segera bergegas menuju tempat itu. Sampai di ruangan itu Syifa dan Dewi segera menghampiri Ny Indah yang sedang menunggu di luar ruangan.

"Permisi Bu! Bagaimana keadaan Kak Raja?" Tanya Syifa kepada Ny Indah.

"Bagaimana kamu bisa sampai ke sini? Kondisi Raja masih koma dan banyak kehilangan darah akibat luka di kepalanya." Tutur Ny Indah kepada Syifa sambil memeluknya dengan tangis sedihnya.

"Dari kepala Sekolah Bu." jawab Syifa.

"Sabda sengaja ijin tidak masuk sekolah pagi tadi karena sedang mencari pendonor darah O untuk Kakaknya yang kehabisan darah karena kecelakaan." jelas Ny. Indah

"Sabda ada dimana Bu?" Tanya Syifa kembali.

"Sabda sama Bapak belum pulang dari pagi tadi mencari pendonor darah untuk Raja. Stok di rumah sakit lagi tidak ada." Kata Ny Indah kepada Syifa.

"Kalau boleh tahu golongan darah yang dicari apa Bu?" Tanya Syifa untuk meyakinkan kembali.

"Golongan darah O dan satu keluarga tidak ada yang golongan darahnya O kecuali Raja." Terang Ny Indah kepada Syifa.

"Ibu kedatangan kami ke sini sengaja ingin menjenguk Kak Raja sekaligus mau menawarkan diri saya untuk jadi pendonor darah untuk Kak Raja. Kebetulan golongan darah Saya O sama seperti golongan darah Kak Raja." Kata Syifa kepada Ny Indah. Ny Indah terperanjat dan memeluk Syifa.

"Terima kasih Syifa, kehadiranmu membuat lebih baik bagi keluarga kami." Tutur Ny Indah kepada Syifa.

"Saya akan segera telepon Bapak untuk memberi tahu kalau pendonornya sudah ada." Tutur Ny Indah.

Setelah mengakhiri percakapanya lewat telepon Ny Indah segera menemui dokter yang merawat Raja. Di lobi tidak jauh dari ruang ICU ada dokter jaga. Ny Indah menghampiri dan menyampaikan maksudnya.

"Baik, Bu akan segera saya sampaikan kepada dokter yang merawatnya." Kata dokter jaga kepada Ny Indah. Beberapa saat kemudian Dokter datang dan menemui Ny Indah.

"Permisi Bu. Apakah sudah ada pendonor untuk Raja?" Tanya Dokter kepada Ny Indah.

"Sudah dok, ini Syifa yang akan mendonorkan darahnya untuk Raja." Jawab Ny Indah.

"Baik bu, nanti akan Saya periksa dulu kesehatannya." Tutur dokter.

Dokter mengajak Syifa menuju ke sebuah ruangan untuk diperiksa dan diambil darahnya. Sementara Sabda dan Pak Karta kembali ke rumah sakit setelah mendapat kabar dari Ny Indah.

"Bagaimana Bu, Sudah dapatkan pendonornya?" Tanya Pak Karta kepada Ny Indah.

"Sudah Pak. Lagi diperiksa kesehatannya dan diambil darahnya." kata Nyonya Indah

"Syukurlah. Setelah kesana-kemari muter-muter cari pendonor tidak dapat juga akhirnya ada orang baik hati yang mau mendonorkan darahnya." Sabda ikut menjelaskan.

Tidak berapa lama dokter keluar dari lobi itu dan langsung menemui Ny Indah.

"Saya sudah berhasil ambil darahnya Bu dan langsung saya transfusikan ke pasien." Kata dokter kepada Ny Indah sambil berjalan menuju ruang ICU untuk segera ambil tindakan.

Dari lobi itu menyusul Syifa keluar dari balik pintu dan berjalan menghampiri Dewi temannya yang telah menunggu di luar ruangan. Tidak jauh dari Syifa dan Dewi ada Sabda dan keluarga yang menunggu di luar ruang ICU dimana dokter sedang melalukan tindakan pada pasien.

"Syifa!" Panggil sabda sambil berjalan menghampirinya.

"Kamu ada di sini Syifa?" Tanya Sabda kepada Syifa.

"Iya, tadi pagi kepala sekolah yang memberi tahu kalau kamu tidak masuk sekolah karena mencari pendonor untuk kakakmu yang kecelakaan tadi malam." Terang Syifa kepada Sabda.

Sementara dokter keluar dari ruang ICU dan Ny Indah segera menghampirinya. "Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Ny Indah kepada dokter.

"Bersyukur kita segera dapatkan pendonor itu, atau kalau tidak nyawanya bisa tidak tertolong. Saya sudah transfusikan darah untuknya mudah-mudahan keadaannya segera membaik." Kata dokter kepada Ny Indah.