Satu minggu di rumah Raja kehilangan kesibukannya. Keseharian hanya baca buku, buka laptop dan sesekali jalan-jalan ke mall atau nongkrong di kafe. Kebosanan mulai menggerogoti jiwanya. Teman-temannya banyak yang merantau. Saat ini Ia hendak pergi menemui temanya di sebuah kafe tidak jauh dari rumahnya.
Ditengah perjalanan mobilnya mulai melambat serasa ia mengenali wajah seseorang yang sedang menunggu mobil angkutan. Ia berhentikan mobilnya dan menghampiri orang yang dimaksud.
"Syifa! menunggu siapa di sini?" Tanya Raja kepada Syifa.
"Hendak ke apotik kak." Jawab Syifa singkat.
"Sekalian saya antar kita satu arah" Kata Raja kepada Syifa.
"Nggak Usah Kak lagian cuman dekat kok" Jawab Syifa.
"Coba lihat cuaca mendung bukan? sebentar lagi akan turun hujan." Kata Raja kepada Syifa.
Syifa tidak mampu menolak ajakan Raja mengantarkannya ke apotik. Didalam mobil Raja dan Syifa terlibat obrolan ringan.
"Jadi Syifa tinggal sama nenek di kampung?" tanya Raja sambil mengemudi
"Sepertinya asyik ya tinggal di kampung udaranya masih seger cara hidup yang masih tradisional." Kata Raja ditengah-tengah obrolannya. Obrolan lebih di dominasi oleh Raja, sementara Syifa cenderung pasif. Hanya menjawab seperlunya saja.
"Sudah sampai, itu apotiknya. Mau saya temani sekalian Saya antar pulang?" Syifa menggelengkan kepalanya.
"Terima kasih Kak sudah mau antar Syifa. Pulangnya Syifa bisa sendiri." Kata Syifa kepada Raja.
"Baiklah kalau begitu, saya tidak bisa paksa. Saya tinggal dulu Syifa." Kata Raja sambil jalankan mobilnya dan meninggalkan Syifa.
Syifa dapatkan obat itu sesuai dengan yang di pesannya. Dan kembali dengan naik mobil angkot menuju rumahnya. Sampai di rumah Ia dapati neneknya sedang terbaring di atas tempat tidur.
Semenjak beberapa bulan ini kesehatan Nenek Syifa menurun. Sering sakit-sakitan bahkan kesehariannya lebih sering di rumah. Pekerjaannya mengurus sawah Ia perbantukan kepada orang lain.
"Nek! Obatnya diminum dulu!" Pinta Syifa kepada neneknya.
"Kamu sudah kembali Syifa?" Tanya Nenek kepada Syifa.
"Sudah Nek." Jawab Syifa
Syifa mengambilkan air dan membukakan obat untuk Neneknya hingga obat itu benar-benar diminum oleh Neneknya.
Sore itu Syifa memungut baju yang jatuh saat Ia jemur di samping rumah. Tidak lama ada mobil sedan yang hendak parkir di halaman depan rumahnya. Mobil itu tidak asing baginya. Dan benar Raja datang ke rumah Syifa.
"Assalamualaikum." Sapa Raja kepada Syifa.
"Waalaikumsalam." Jawab Syifa sambil membawa baju jemurannya.
"Silakan masuk kak!" Kata Syifa kemudian
"Terima kasih" Jawab Raja.
"Bagaimana keadaan Nenek Kamu?" Tanya Raja kepada Syifa.
"Keadaan Nenek sudah lumayan baik, cuma masih tiduran di kamarnya." Jawab Syifa.
"Kalau boleh ingin saya bertemu dengan Beliau." Kata Raja kepada Syifa.
"Silakan Kak! Nenek ada di kamarnya." Syifa Mengantar Raja ke kamar Neneknya.
"Assalamualaikum Nek" Sapa Raja kepada Nenek Syifa.
"Waalaikumsalam." Jawab Nenek kepada Raja.
"Maaf Siapa ya? sepertinya Nenek baru pertama kali ini bertemu." Kata Nenek Syifa sambil terima jabat tangan dari Raja.
"Saya Raja, Kakaknya Sabda yang juga temannya Syifa." Jawab Raja memperkenalkan diri kepada Nenek Syifa.
"Tetapi sepertinya baru kali ini main ke rumah kami?" Kata nenek kepada Raja.
"Betul Nek. Setelah lulus SMU di tempat saya yang dulu saya melanjutkan kuliah ke luar negeri dan baru kembali waktu liburan semester tahun ini." Terang Raja kepada Nenek Syifa.
"Bagaimana bisa ketemu Syifa sebelumnya?" Tanya Nenek.
"Sabda yang mempertemukan Saya sama Syifa Nek. Waktu itu Sabda mengajak Syifa ke rumah dan disitulah kami saling kenal." Terang Raja.
"Bagaimana bisa tahu rumah Nenek di sini?" Tanya Nenek kepada Raja.
"Syifa Nek. Tadi siang kebetulan Saya bertemu Syifa di jalan dan sempat ngobrol dimana Syifa tinggal dan Dia kasih tahu Saya kemudian Saya mencarinya." Terang Raja kepada Nenek.
"Nggak Nyasar sampai di sini?" Tanya Nenek kepada Raja.
"Sempat nyasar sebentar kemudian Saya tanya kepada warga sekitar dan di kasih tahu hingga sampai ke tempat ini." Tutur Raja kepada Nenek.
"Syifa! Sudah dibuatkan minum belum Raja?" Tanya Nenek kepada Syifa.
"Oh iya lupa sebentar." kata Syifa sambil bergegas menuju dapur dan membuatkan teh untuk Raja.
"Tehnya diminum dulu Kak!" Pinta Syifa kepada Raja.
"Oh, Iya." Jawab Raja sambil menuju ruang tamu dan mengambil segelas teh manis yang baru dibuat Syifa.
"Syifa! Sebenarnya maksud tujuanku ke sini ingin mrngunjungi kamu dan Nenek. Selain itu juga Aku ingin Kamu mau menemaniku di acara ulang tahun temanku nanti malam." Ajak Raja kepada Syifa.
"Maaf kak saya tidak bisa meninggalkan nenek di rumah sendiri." Jawab Syifa menolak dengan halus.
"Biar Aku yang akan bicara dengan nenek" Kata Raja kepada Syifa.
"Tapi Kak..." Kata Syifa kepada Raja.
"Nenek malam ini saya ajak Syifa menemani Saya datang pada undangan ulang tahun teman saya, berharap Nenek mau mengijinkan nya." Pinta Raja kepada Nenek Syifa.
"Sebenarnya Nenek berat hati ditinggal Syifa. Kamu tahu Syifa cucu nenek satu-satunya yang kehilangan kasih sayang orang tuanya sejak Dia masih kecil. Nenek selalu khawatirkan Dia dimana berada. Sampai dia benar-benar aman dan baik-baik saja." Kata Nenek kepada Raja.
"Baik Nek, Raja mengerti perasaan nenek. Raja akan lindungi dia dan pastikan Syifa baik-baik saja."
"Baiklah, Raja pulang dulu Nek, Nanti sebelum jam tujuh malam Raja kembali jemput Syifa." Kata Raja sembari pamit pulang.
"Iya, hati-hati di jalan." Raja masuk ke mobil dan melaju meninggalkan rumah Syifa dan Neneknya.
"Usahakan pulang sebelum jam sembilan malam, tidak baik wanita keluar dan pulang larut malam." Pesan Nenek kepada Raja.
"Baik Nek, Raja akan jaga Syifa dan pastikan Dia baik-baik saja." Kata Raja kepada Nenek.
"Sepertinya hari sudah sore, Raja permisi pulang dulu Nek." Kata Raja kembali untuk berpamitan pulang.
"Baiklah, Hati-hati sampaikan salam Nenek buat Ibu Kamu." Kata Nenek kepada Raja.
Raja masuk ke mobil dan Ia putar mobil itu ke arah kembali pulang.
Malam itu di rumah Raja, Bi Inah sedang memasak untuk makan malam keluarga. Nyonya Indah membantu Bi Inah menata hidangan yang sudah jadi untuk di taruh di meja makan. Hingga semua makanan sudah terhidang di atas meja Nyonya Indah memanggil satu persatu anggota keluarga untuk makan bersama.
Semua sudah berkumpul dan mulai makan malam bersama, namun Raja belum tampak kehadirannya.
"Raja! makan dulu semua sudah menunggumu." Panggil Ny Indah kepada Raja.
Raja datang dan menghampiri keluarga di meja makan.
"Malam ini kamu tampak rapi?" Tanya Ny Indah kepada Raja.
"Maaf Ma, Malam ini Raja ada janji sama teman makan malam di luar.
"Iya, tapi jangan pulang malam-malam" Pesan Ny Indah kepada Raja.
"Baik Ma." Jawab Raja dan bergegas meninggalkan mereka.