Ia sangat banyak disayangi oleh teman-temannya, tanpa terkecuali teman prianya. Hingga ia menginjak dewasa, waktu itu tepat berumur 17 tahun, dia dihadapkan dengan kondisi orang tuanya, yang mengharuskan dia untuk berfikir keras. Saat ini kondisi orang tuanya sangat membutuhkan bantuan, dikarenakan ayahnya mengalami kondisi, dimana ayahnya di PHK karena pengurangan tenaga kerja. Mau tidak mau, Ibu dan Cinta harus berusaha untuk melanjutkan hidup. Berbekal ilmu yang hanya di dapat sampai SMA, Cinta bertekad untuk membantu ibunya mencari nafkah. Kehidupan inilah yang akan membuat Cinta menjadi Dilema.
Cinta pindah ke Jakarta untuk mencari nafkah, ia meninggalkan kedua orang tuanya di kota kecil di kota Medan. Ia kemudian bertemu dengan tantenya. Adek dari ayahnya. Seminggu pertama tinggal di kediaman tantenya, ia masih merasa nyaman, karena tantenya begitu hangat menyambutnya. Hingga seminggu kemudian, Cinta mulai disuruh untuk bekerja membersihkan rumah, mencuci pakaian dan memasak untuk keluarga tantenya. "Ya Allah.. Kuatkan hamba untuk memulai kehidupan yang baru dan yang berat ini, hamba hanya ingin membahagiakan kedua orang tua hamba. Berikan kekuatan hati dan ketabahan pada hamba." Cinta selesai sholat tahajud. Sebelum memulai pekerjaan rumah, dia selalu memandangi photo orang tuanya. Tanpa terasa mengalir air matanya, merindukan orang tuanya dan tempat yang biasa dia jalani sebelumnya
Kemudian, dia bangun dari Sholatnya dan turun ke bawah untuk memulai pekerjaannya, merapikan rumah, memasak dan mencuci. Semua dia lakukan tanpa mengeluh, karena dia yakin dia akan melewati yang lebih berat lagi dari ini. Setiap hari dia melakukan pekerjaan itu, sambil berusaha mencari pekerjaan. Walaupun tantenya menyuruhnya untuk selalu membersihkan rumah, akan tetapi tantenya tetap memperhatikan Cinta. 3 bulan setelah tinggal di rumah tantenya, Cinta mendapatkan pekerjaan, dari keponakan tantenya. Cinta bekerja di sebuah toko buku menjadi seorang Kasir. Cinta girang sekali saat dia mendapatkan pekerjaan itu. Sehari-harinya dipenuhi dengan bekerja dan bekerja, sebelum berangkat bekerja, Cinta selalu membersihkan rumah terlebih dahulu. Kemudian dia berangkat kerja dengan penuh semangat.
Sebulan setelah dia bekerja, tibalah saatnya dia menerima gaji. Alangkah bahagianya dia mendapatkan gaji dari hasil jerih payahnya sendiri.Tanpa sabar, dia langsung mengirimkan uang hasil gajinya ke rekening ayahnya. Dengan girangnya, dia telephone ayahnya. Dan dengan bangganya dia memberitahukan orang tuanya, bahwa dia baru saja mengirimkan uang untuk mereka. Tanpa diketahui oleh Cinta, ayah dan ibunya menangis sambil bersujud, karena mereka telah dibantu oleh anak mereka sendiri. "Ayah, Ibu.. Doakan Cinta ya, supaya Cinta bisa mengirimkan lebih banyak lagi ke Ayah dan Ibu." Cinta berkata. Ayah dan Ibunya hanya bisa mengangguk dan menangis. "Nak, jaga kesehatan ya.. Kalau kamu sakit Ayah dan Ibu tidak bisa menjagamu dan melihatmu." Ibunya berkata lirih. Tanpa Cinta ketahui, ibunya saat ini mengalami penyumbatan di jantungnya.