Tanpa disadari oleh Cinta, dia telah salah mengambil keputusan, keputusan inilah yang akan membuat dia menyesali semuanya. Kemudian dia bertemu dengan Hendro,
"Hello.. Saya Hendro, kamu namanya siapa?" Hendro bertanya
"Hello.. Saya Cinta, senang berkenalan dengan abang. Abang tinggal dimana?" Cinta bertanya.
Saat ini aku tinggal dengan kedua orang tuaku dan adekku perempuan. Aku tinggal di bekasi, kalau kamu sendiri tinggal dimana?" Hendro berkata.
"Sama bang di bekasi juga." sahut Cinta.
"Kapan ada waktu? Abang ingin berkenalan dengan Cinta." Sahut Hendro, dengan tersipu-sipu Cinta menjawab, "Weekend saja bang. Tapi aku harus ijin dulu dengan tante, karena aku tinggal dengan tante." Hendro segera menyudahi pembicaraan, dikarenakan dia mempunyai urusan mendadak, menemani ibunya.
Tanpa terasa weekend telah tiba, tibalah saatnya Cinta berpamitan dengan tantenya untuk pergi dengan Hendro. Tantenya dengan mimik wajah curiga bertanya, "Siapa Hendro, sejak kapan kamu berkenalan, dari keluarga bagaimana dia?" Segudang pertanyaan yang membuat Cinta bingung harus menjawab yang mana terlebih dahulu.
"Hendro itu sepupu dari teman Cinta tante, dia bekerja di perusahaan tempat ayahnya bekerja, Cinta dikenalkan teman Cinta yang bernama Sari." Jawab Cinta. Sambil mengernyitkan dahi, tantenya berpikir, mengapa secepat itu Cinta sudah mendapat teman seorang pria. Sambil berpikir, tante Ria menjawab, "Baiklah, kamu boleh pergi, tapi ingat, sebelum jam 11 malam, kamu sudah harus sampai di rumah. Tante tidak mau kamu kena masalah di luar sana. Karena ayah kamu sudah menitipkan kamu dengan tante."
Cinta mengangguk dengan lega, karena tantenya sudah memberikan ijin dengannya. Kemudian Cinta memberitahukan Hendro untuk waktu dan tempatnya. Karena Cinta belum begitu mengenal daerah situ.