Naya terduduk lemas di sofa, ia menyandarkan tubuhnya pada sofa, dan menengadah menatap langit-langit rumahnya.
Ingatannya kembali ke beberapa hari yang lalu, saat Ken datang menemuinya. Saat itu Naya baru saja pulang kuliah. Ia melihat Ken terluka, pria itu merebahkan tubuhnya dengan lemah di punggung sofa rumahnya.
*flashback
"Kau kenapa?" tanya Naya bingung.
Ken tidak menyahut, ia hanya terdiam sambil memejamkan mata.
Kening dan sudut bibirnya berdarah. Ada beberapa lebam di pipinya, dan wajahnya sangat pucat. Bahkan lebih pucat dari yang sebelumnya.
"Nay," panggil Ken.
"Ya?"
"Menikahlah denganku!"
"Apa?"
"Aku sudah melepaskan semuanya untuk ini. Jadi, menikahlah denganku. Gadis itu memintaku menikahimu. Permintaan terakhir Maya."
Naya menggeleng lemah.
Tidak mungkin!
"Apa yang sudah kau lepaskan?" tantang Naya.
Ia berharap menemukan alasan yang tepat untuk menolak permintaan atau ajakan dari Ken tersebut.