Saat Puspita hendak meninggalkan ruang tengah, Joe menahan lengannya dan memaksa gadis itu menghadap ke arahnya.
"Kenapa kau pergi tanpa pamit?" tanya Joe kesal.
"Kalian sedang bercumbu! Haruskah aku mengganggu kalian hanya untuk pamit?" sahut Puspita tak kalah kesal.
Mengingatnya saja sudah langsung membuat dada gadis itu terasa sesak.
"Kau cemburu?"
"Untuk apa aku cemburu?!"
"Nada dan ekspresimu berubah saat mengatakan itu!"
"Iya! Baiklah! Aku cemburu! Aku tidak suka melihatnya! Itu menyakitiku!" sentak Puspita.
"Pus! Aku ini kakakmu!"
"Kalau kau merasa menjadi kakakku, lalu kenapa kau menciumku waktu itu?"
Joe menggeleng lemah. Ia tidak tahu harus menjawab pertanyaan gadis itu dengan apa.
"Aku hanya terbawa suasana." ucap Joe pada akhirnya.
Terbawa suasana?
Kenapa mudah sekali baginya?
"Baiklah. Itu menjelaskan segalanya." Puspita berbalik dan hendak pergi, namun lagi-lagi, Joe menahannya.
"Aku tidak melihat pria-pria itu di mini market tadi!" desak Joe.