Namun, lain pula yang ada di pikiran Sean saat ini. Sean sedih saat mengingat moment di mana Gita selalu mengomel dengan cinta saat ia nakal atau usil pada Gita.
Dan kini perhatian itu telah berpindah pada laki-laki lain. Lamunan Sean membuat ia tidak mendengar panggilan Gita yang menyodorkan botol air panas berisi kopi untuknya.
"Jangan melamun. Ini kopi kamu diminum dulu!" ucap Gita dengan nada datar.
"Ah, iya, makasih..." jawab Sean canggung. Entah sejak kapan tepatnya jarak terbentang amat jauh antara dirinya dengan Gita, padahal belum satu minggu berlalu.
Sikap Gita begitu pendiam dan dingin padanya. Tidak ada senyum lagi yang Gita berikan untuk Sean setelah Sean memutuskan penyelesaian hubungan mereka secara sepihak.
"Aku mau ikut ke Penang dan temanin Mas Barra berobat di sana. Aya aku bawa, Kak. Kamu bisa jenguk Mas Barra dan ketemu Aya di sana nanti," ucapan Gita ini masih terbilang dapat Sean Terima dengan tenang meski sebenarnya ia sangat sedih.