"Mana Barra?" tanya Bu Lela singkat dan lirih.
Baru saja bertanya, Bu Lela langsung melihat Barra mendekat. Beliau menggerakkan tangannya untuk menyentuh tangan Barra.
"Barra? Ini memang kamu, Barra?" dengan suara pelan dan tangan yang bergetar Bu Lela erat memegang tangan Barra.
"Iya, Bu. Barra pulang, dan maaf karena baru sekarang Barra balik," Barra menunduk sembari mencium tangan Bu Lela dengan tangis.
"Ya Allah, gimana ceritanya, Bar? Kok, bisa gini jadinya?" Bu Lela setengah bangkit dan bersandar pada bantal yang diletakkan di belakang punggungnya. Sambil menangis, beliau menepuk-nepuk punggung Barra yang masih merunduk menyalaminya.
"Astagfirullahalaziim, Ya Allah… Gimana jalan hidup anak-anak hamba ini, ya Allah? Kenapa seperti ini Engkau memberi mereka cobaan?" Bu Lela terus menangis meratapi nasib anak-anaknya, Barra dan Gita yang dipisahkan seperti ini.