"Kenapa kamu nggak bisa jujur aja kalau kamu selingkuh sama perempuan yang namanya Kristin? Kalian udah nikah, kan?" tanya Gita yang tidak dapat lagi menahan sesak hatinya.
Sean terkaget seketika.
"G-Gita? K-kenapa kamu bisa ngomong kayak gini? A-aku nggak ngerti apa yang kamu bilang, Sayang?"
Di saat seperti inipun Sean masih berusaha bersikap bodoh dengan ucapannya yang terbata.
"Masih belum mau ngaku, Kak? Sampai kapan?" Gita bertanya berang sembari mencengkeram kaos yang Sean kenakan, "Aku tau kamu udah nikah, kan, sama perempuan yang namanya Kristin itu? Sahabatnya mbak Wanda, iya, kan?!" sambung Gita mendesak.
"Tolong bilang sama aku apa yang terjadi, Kak! Kenapa kamu sampai tega banget sama aku? Kenapa kamu bisa selingkuh di belakang aku? Salah aku apa sama kamu, Kak?!"
Kali ini setiap ucapan Gita terus disertai dengan raungan tangis. Berulang kali Gita menepuk dada Sean dan menangis di sana.