Suara benda kaca yang jatuh akibat Gita menjatuhkan sepiring nasi dan gelas berisi air putih untuk sarapannya, mengagetkan Surya dan Fajar yang masih membahas peristiwa naas pesawat jatuh tersebut.
Tubuh Gita yang bergetar hebat. Tidak sanggup rasanya kaki Gita untuk berdiri dan dengan cepat meringsut terduduk di lantai, menduduki pecahan kaca piring dan gelas yang dijatuhkannya tadi.
"Gita!"
"Mbak Gita!"
Surya dan Fajar berteriak memanggil nama Gita bersamaan. Mereka panik melihat Gita yang terduduk lemas tanpa peduli dengan serpihan kaca dari alat makannya yang pecah tadi.
"M-Mas, pesawat apa yang kecelakaan? Pesawat tujuan ke mana yang kecelakaan, Mas?" tanya Gita dengan wajah pucat tanpa ekspresi. Air mata dan keingat dingin seakan berlomba membasahi wajah Gita yang sudah ketakutan.
"Ya Allah, Gita! Kamu kenapa dulu ini? Ayo bangun dari sini. Kaki kamu berdarah, loh!" Surya berseru panik dan mencoba mengangkat tubuh lemas Gita.