Dengan perlahan, Barra mengelap setiap tubuh Gita yang nampak olehnya. Sembari menahan saliva yang sulit terteguk dan juga merasakan debaran jantung yang seakan hendak keluar dari tempatnya.
Melihat Gita yang yang kini di hadapannya dengan hanya memakai kaos dalam bertali dengan celana pendek di atas lutut yang memaparkan keindahan tubuhnya pada Barra.
Barra yang melihat pemandangan indah seperti itu sudah pasti tergoda. Lalu, bagaimana dengan Gita? Tentu saja Gita juga malu.
Tapi, rasa malu yang dirasakan Gita saat ini harus dilawannya. Apa yang terlihat memang sudah seharusnya dilihat oleh Barra.
'Apa yang harus kumalukan? Tubuh ini miliknya. Milik Mas Barra. Jadi, walaupun aku malu, aku gak boleh menutupnya. Kalau dia senang lihat aku kayak gini, maka akan kubiarkan,' Gita berucap dalam hati.
Air mata Gita mulai turun lagi saat merasakan cinta dan perhatian Barra yang lembut padanya.