Sean seakan mengeluarkan asap dari lubang telinganya saat mendengar Barra mengejeknya dengan elegan.
'Tapi sayang, Gita cintanya dan tunangannya sama aku, bukan kamu!'
"Oh, jadi gitu? Kamu bisa sombong sekarang, Mas. Karena kamu tunangannya Gita sekarang! Kalian masih tunangan belum nikah. Hati-hati aja deh, Mas!'
"Dan karena kamu buat aku marah, maaf aku bakalan jadi perebut calon istri orang kayaknya, Mas! Masih calon, bukan istri, kan? Gita masih halal direbut dari kamu!"
Gumam Sean yang geram sambil menatap Barra yang berjalan meninggalkannya.
Sekali lagi, Sean pulang ke rumah dengan kekesalan yang memuncak. Gelora jiwa muda yang membara tidak dapat ditahannya. Sehingga barang-barang yang ada di kamarnya menjadi korban kemarahan Sean.
***
"Saya sama keluarga pamit ya, Bu! Tolong sampaikan salam saya sama Pak Hasan. Saya kira Pak Hasan di rumah sakit kalau sore begini, ternyata gak ketemu juga," ucap Pak Dani pada bu Lela seraya berpamitan.