Gita mendatangi Surya yang memanggilnya dari arah depan rumah.
"Nama si Dedek, siapa? Mas cuma tau panggilannya Aya Aya gitu aja. Kamu nggak pernah ngomong kepanjangannya loh sama mas!" lanjut Surya berbicara tanpa memperhatikan raut wajah adiknya yang melihatnya dengan tatapan kosong.
"Gita! Kenapa lagi? Cepetan, loh ini, kambingnya udah mau di potong. Ayo, ikut lihatin, bawa si kecil juga ke sana. Mana si Aya?"
Surya bertanya saat sadar adiknya tidak menggendong si kecil, kemudian paham saat menyadari pandangan Gita yang terus saja menoleh ke arah Sean dan Pak Dani.
"Sean, si kecil bawa ke sini! Ayo cepat!" Surya memanggil Sean, kemudian meninggalkan Gita yang masih terdiam.
Panggilan Surya padanya membuat Sean tersadar dari situasi tegang yang dibuatnya sendiri.
Berpamitlah ia pada Pak Dani yang masih menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa dideskripsikan. Apa itu marah atau bingung, ah, entahlah!
***