"Ini itu laporannya belum selesai, dan Nararya nyuruh lo buat bikin laporannya."
Alina yang mendengar itu seketika melotot kan matanya. Lagi-lagi dia? Dari puluhan anggota di organisasi itu, kenapa dia selalu menyuruh gadis yang baru saja gabung? Kenapa?
"Arya nyuruh gue? Lo nggak salah denger kan? Jangan-jangan lo yang disuruh, tapi lo lempar ke gue."
"Mau gue telpon? Biar lo percaya? Justru bagus lah, karena mantan lo itu percaya sama lo."
Alina melotot kan matanya tajam pada Jordy. "Heh! Kurang ajar lo! Percaya apaan?!" marah Alina dengan melipatkan kedua tangannya diatas perut.
"Gue nggak mau. Puluhan anggota loh, kenapa harus gue? Dia enggak hapal nama-nama anggotanya? Kenapa enggak lo? Lo kan senior, pasti tau lah. Gue gabung di organisasi ini, tapi kek gabung di perusahaan tau nggak si?" omel Alina yang masih geram dengan lelaki yang bernama Arya.