"Alina itu siapa? Kevan siapa? Kenapa mama dan papa selalu memanggilku dengan anak pembawa sial?" tanya Alena langsung.
Pertanyaan Alena membuat Shaw membulatkan matanya, ia menelan salivanya dengan bersusah payah. Kenapa Alena bertanya hal ini? Apa dia sudah ingat? Pikir Shaw menatap Alena lekat.
"Kamu ingat sesuatu?"
Alena menggeleng. "Di mimpi."
"Apa aku di buang sama mereka? Terus bunda ngerawat aku sampai sekarang, iya?"
Shaw menggeleng dengan tersenyum. "Siapa yang tega membuang anak berhati malaikat ini, hm?"
"Ada."
"Siapa?"
"Orang tua Alena sendiri. Iya kan?"
"No, kamu salah, Na."
"Apa yang salah? Mereka membuang Alena gara-gara … aku anak pembawa sial."
Shaw menghela napas, mungkin inikah waktunya yang tepat untuk menceritakan semuanya? Tapi apa Alena siap? Gimana kalau ia malah membuat Alena semakin drop? Kesehatan Alena pun belum pulih. Shaw tampak bingung harus bagaimana.