Perlahan mata Jonathan membuka lebar, dan kepalanya perlahan menoleh pada Dion yang kini menatap Jonathan lekat. "Lo kaget?" tanya Dion yang membuat Jonathan terdiam.
"Lo … lo masih suka sama Alena?"
"Lo tau? Perasaan gue sama dia enggak pernah pudar."
Jonathan tertawa mendengar ucapan jujur Dion. Menurut Jon, ucapan Dion mampu membuatnya ingin tertawa dengan kencang, tapi ia tak mau di anggap orang gila karena tertawa sendiri.
"Lo lagi nge-lawak? Apa lo bilang? Perasaan lo sama Alena enggak pernah pudar? Terus lo ke mana waktu Alena di usir? Lo ke mana waktu Alena sakit? Dan lo … kenapa ngerendahin Alena? Apa lo enggak malu? Lo pernah sia-siain Alena, dan sekarang? Alena udah bahagia sama gue."
"Apa lo yakin sama ucapan lo? Alena bahagia sama lo? Lo enggak tau kan isi hati Alena itu gimana? Dan di hati Alena ada siapa. Apa lo tau?" tanya Dion yang membuat Jonathan tertegun.