"Kenapa di warnain? Biar apa sih?"
"Biar keren."
Alena mengangguk paham dan langsung berjalan begitu saja meninggalkan Jonathan yang hendak mengeluarkan suaranya. "Na! Kenapa cowok tampan kaya aku di tinggal si?" teriak Jon yang membuat Alena mempercepat langkahnya.
"Naa, tungguin!" Jon berlari dengan cepat menyusul Alena, untung saja Jon bisa berlari dengan cepat, sehingga dia bisa menyamakan langkahnya dengan Alena dengan cepat. Jon merangkul mesra Alena sampai memasuki lift.
"Kenapa rangkul aku terus?"
"Biar semua orang kalau kamu itu udah ada yang punya, jadi enggak ada bule yang natap kamu sambil senyum-senyum nggak jelas, paham?"
Alena hanya tertawa melihat tingkah pacarnya yang semakin aneh, ia terlihat pasrah yang membiarkan Jon merangkul dirinya, dan itu bisa Alena manfaatkan. Alena menyandarkan kepalanya di bahu Jon dengan nyaman.
"Nyaman kan, Na? Aku kan emang selalu bikin kamu nyaman, Na." Jon tersenyum lebar saat mata Alena bergerak menatap wajah Jon.